REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan varian omicron baru sebagai varian yang menjadi perhatian pada 24 November, berbagai negara telah bereaksi dengan cepat. Mereka telah memberlakukan larangan perjalanan pada pelancong dari Afrika Selatan, bahkan memperluas program pendorongnya dan memperkenalkan kembali langkah-langkah jarak sosial.
Meskipun WHO telah menyebut omicron memiliki peningkatan risiko infeksi ulang, bukti awal juga menunjukkan varian ini dapat menyebabkan penyakit yang lebih ringan daripada strain delta. Meskipun demikian, penting untuk tetap waspada jika Anda melihat tanda-tanda peringatan dari varian baru.
Jika varian terbukti lebih mudah menular dibandingkan jenis sebelumnya, menghentikan transmisi akan menyelamatkan nyawa dan mengurangi tekanan pada sistem perawatan kesehatan. Data langka tentang gejala yang harus dicari, tetapi dokter di Afrika Selatan, telah memberikan petunjuk penting.
Pada briefing yang diadakan pada Senin (6/12) oleh Departemen Kesehatan Afrika Selatan, dokter umum Unben Pillay menyebutkan gejala yang dilaporkan pasien omicron. Menurut dia, satu tanda mungkin muncul pada malam hari. "Pasien datang dengan keringat malam," kata dia seperti dilansir di laman Express, Kamis (8/12).
Keringat malam adalah ketika Anda berkeringat begitu banyak sehingga pakaian malam dan tempat tidur Anda basah kuyup, padahal tempat tidur Anda sejuk. Dokter Pillay juga mengatakan, dia melihat pasien yang datang dengan batuk kering, demam, dan banyak nyeri tubuh.
Dia mengatakan, orang yang divaksinasi cenderung memiliki kondisi jauh lebih baik. Meskipun bukti saat ini langka, ada tanda-tanda menggembirakan vaksin memberikan perlindungan terhadap varian omicron.
Data awal menunjukkan, suntikan booster terhadap Covid-19 memang memberikan lapisan perlindungan ekstra terhadap penyakit tersebut. Data dari Inggris menunjukkan,dosis booster dari salah satu vaksin berbasis mRNA yang banyak digunakan secara tajam menurunkan kemungkinan seseorang terkena SARS-CoV-2 dan jatuh sakit.
Sejauh mana vaksin booster memberikan perlindungan terhadap varian omicron dan seberapa sering dibutuhkan tidak diketahui pada tahap ini. “Jika varian tersebut memang merusak kinerja vaksin, perlindungan ekstra terhadap virus mungkin memerlukan empat atau lebih tusukan, mungkin dengan formulasi vaksin baru–mempertajam pertanyaan tentang apakah peningkatan perlu dilanjutkan tanpa batas waktu,” kata sebuah artikel yang diterbitkan dalam jurnal Nature.
Varian omicron juga semakin mengaburkan perkiraan tentang bagaimana kampanye booster akan memengaruhi lintasan pandemi. Namun, para ahli tampak optimistis tentang kemanjuran vaksin penguat.
“Respons kekebalan kami terhadap vaksin ini sangat kuat jika Anda sehat, kecuali varian kejutan besar, saya tidak melihat alasan mengapa kita perlu mendapatkan dosis keempat,” ujar imunolog, Ali Ellebedy, di Fakultas Kedokteran Universitas Washington di St Louis, Missouri.