REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Puluhan dokter hewan dari Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) 7 Jawa Timur (Jatim) memberikan pelayanan pemeriksaan hewan ternak yang menjadi korban terdampak awan panas guguran (APG) Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jatim. Ternak milik warga yang bermasalah akibat erupsi bisa dibawa untuk diperiksa kesehatannya.
"Kami memberikan pelayanan kesehatan pada hewan ternak milik korban terdampak APG Gunung Semeru secara door to door dan kegiatan itu berlangsung sejak kemarin," kata Ketua PDHI Jatim 7 drh Puput Rijal di Kabupaten Lumajang, Kamis (9/12).
Menurut dia, kedatangan tim ke Lumajang untuk memberikan bantuan sekaligus memberikan pelayanan kesehatan seperti pemeriksaan dan pengobatan hewan, serta pemberian vitamin. "Pelayanan pada hewan ternak kali ini melibatkan 31 dokter hewan yang ada di Lumajang dan Jember dengan sasaran yang dituju adalah beberapa hewan ternak di Dusun Sukosari dan Dusun Kebonagung, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro," tuturnya.
Puput mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Bidang Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang untuk melayani kesehatan hewan ternak. Sehingga kalau misalkan ada warga terdampak punya hewan ternak datang dan melapor akan ditindak lanjuti karena poskonya terletak di dekat Kantor Desa Sumberwuluh.
Baca juga : Kemendagri Turunkan Tim Pendamping Pemerintahan ke Semeru
"Bencana Semeru jelas sangat berpengaruh, tetapi alhamdulillah temuan kami di lapangan tidak seburuk itu. Memang ada hewan yang mengalami luka bakar, tetapi umumnya gejalanya ringan, yaitu gangguan pernapasan dan lain sebagainya," kata Puput.
Selain itu, Posko Dinas Pertanian Lumajang juga memberikan pelayanan bagi hewan ternak, juga menyediakan obat-obatan dan vitamin. Selain itu, juga tersedia pakan ternak gratis bagi warga yang membutuhkan berupa pakan ternak segar silase atau pakan rumput yang dicacah dan difermentasi dengan total pakan yang tersalurkan mencapai 64 ton.
"Kami sampaikan terima kasih pada para donatur yang telah memberikan amanah dan donasinya sebagian besar untuk penyiapan pakan ternak," ujar Puput. Dia menambahkan, posko didirikan sampai masa tanggap darurat selesai, sehingga pihaknya akan menghitung kebutuhan pakan hewan ternak untuk ketersediaan setiap harinya.