Baznas Yogya Salurkan Bantuan Modal Usaha untuk Mualaf
Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Mualaf. Ilustrasi | Foto: Republika/Mardiah
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Yogyakarta menyalurkan bantuan sebagai tambahan modal usaha kepada mualaf. Ketua Baznas Kota Yogyakarta Syamsul Azhari mengatakan, bantuan ini diharapkan dapat membantu mualaf, terutama yang usahanya terdampak pandemi Covid-19.
Penyaluran bantuan ini dilakukan melalui Mualaf Center Baznas (MBC). MBC sendiri sudah dibentuk oleh Baznas Kota Yogyakarta sejak 2020 lalu dengan salah satu programnya yakni pemberdayaan ekonomi bagi mualaf yang kurang mampu.
"Pemberdayaan ekonomi mualaf berupa pemberian bantuan dana tambahan modal usaha bagi mualaf yang memiliki usaha dan terdampak Covid-19," kata Azhari di Masjid Pangeran Diponegoro, Yogyakarta, Kamis (9/12).
Total bantuan tambahan modal usaha bagi mualaf yang diberikan mencapai Rp 53 juta. Setidaknya, ada 17 mualaf yang menerima bantuan tersebut.
"Rinciannya sebanyak dua orang mualaf masing-masing mendapat bantuan Rp 4 juta dan 15 orang mualaf masing-masing menerima bantuan Rp 3 juta," ujarnya.
Mualaf yang menerima bantuan ini memiliki usaha yang berbeda-beda. Azhari menuturkan, enam orang mualaf memiliki usaha katering, warung makan, produksi makanan ringan dan sembako.
Selain itu, enam orang mualaf lainnya usaha angkringan, berjualan gorengan. Dua orang mualaf memiliki usaha toko kelontong, satu orang mualaf memiliki usaha ternak lele, satu orang mualaf memiliki usaha ternak ayam dan satu orang mualaf memiliki usaha ikan hias.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, mualaf merupakan salah satu golongan yang perlu mendapatkan bantuan dari zakat, infak dan sedekah (ZIS). Melalui bantuan tersebut, diharapkan usaha mualaf bisa lebih berkembang.
"Dengan bantuan dana modal ini harapannya usaha bisa berkembang lebih baik dan maju," kata Heroe.