REPUBLIKA.CO.ID, PONOROGO -- Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo, Jawa Timur, mengukuhkan Profesor Aksin Wijaya sebagai guru besar di Gedung Watu Dhakon, Sabtu (11/12). Pengukuhan dilakukan oleh Rektor IAIN Ponorogo, Dr Evi Muafiah MAg secara daring.
Aksin meraih jenjang guru besar dalam bidang ilmu Alquran dan tafsir. Ia sekaligus menjadi guru besar pertama di Fakultas Ushuludin dan Dakwah IAIN Ponorogo sedangkan di perguruan tinggi tersebut, ia menjadi guru besar ketiga.
Usai pengukuhan, Aksin menyampaikan terima kasih kepada koleganya di IAIN Ponorogo dan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta. “Kepada MendikbudRistek, Bapak Nadiem Makarim, saya juga mengucapkan terima kasih karena telah menyetujui usulan guru besar saya per 1 Oktober 2021 dalam bidang Alquran dan tafsir,” tutur Aksin yang pernah menjadi dosen teladan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) 2015.
Dalam orasi ilmiahnya, Aksin membawakan materi dengan judul ‘Menghadirkan Pesan Alquran yang Bermakna: dari Epistemologi ke Aksiologi’. Ia menawarkan orientasi penafsiranA lquran pada aspek aksiologis.
Dengan idenya itu, ia berharap penafsiran Alquran tidak lagi dilakukan secara sewenang-wenang. “Selama ini, kalau ada orang lain yang penafsirannya tidak sama, lalu dinyatakan bid’ah atau bahkan kafir,” paparnya.
Ia menyatakan, pandangan seperti itu sebaiknya dihindari. Metode yang diatawarkan akan memperkecil perbedaan pandangan yang tajam dalam penafsiran Alquran.
Pada kesempatan itu, rektor IAIN Ponorogo secara khusus memberikan ucapan selamat pada Aksin. Evi percaya kontribusi intelektual Aksin akan berdampak positif dan memotivasi dosen-dosen lainnya.