Sleman Gelar Pemilihan Lurah Gelombang Dua
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Kantor Pemkab Sleman. | Foto: Wahyu Suryana.
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemilihan lurah (pilur) secara e-voting untuk Kalurahan Selomartani dan Kalurahan Sumberarum di Sleman, DIY, akhirnya digelar. Dua kalurahan ini masuk gelombang kedua usai serentak dilaksanakan 33 kalurahan pada gelombang pertama.
Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan Sleman, Budiharjo merasa, persiapan pilur secara e-voting untuk dua kalurahan sebenarnya sudah disiapkan jauh hari. Sampai ke luar putusan MK yang batasi calon lurah hanya tiga periode.
Keputusan MK tersebut berdampak kepada penundaan pelaksanaan pilur untuk kedua kalurahan ini karena hanya memiliki calon tunggal setelah calon lainnya terganjal keputusan MK. Dibuka kembali tahapan pendaftaran bagi masyarakat.
Mereka bisa mendaftar sebagai calon lurah untuk kedua kalurahan. Saat memantau pilur e-voting di TPS 01 Karanganjir, Sumberarum, Moyudan, ia menekankan, pilur ini sudah ditetapkan melalui Keputusan Bupati Sleman Nomor 63/Kep.KDH/A/2021.
Ia menerangkan, Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Kalurahan Sumberarum sebanyak 5.388 dengan jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) sebanyak 16 TPS. Sedangkan, untuk Kalurahan Selomartani sebanyak 9.591 DPT yang dilaksanakan di 25 TPS. "Untuk jumlah calon lurah, kedua kalurahan masing-masing memiliki lima calon," kata Budiharjo.
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, turut memimpin pemantauan pilur e-voting bersama Kapolres Sleman dua kalurahan tersebut. Ia berpendapat, proses persiapan hingga pelaksanaan pilur e-voting dari awal sampai akhir sudah berjalan lancar.
Pelaksanaannya sesuai tahapan, secara keseluruhan tidak ada masalah kamtibmas, protokol kesehatan dan lain-lain karena berjalan tertib. Ia berpesan, calon lurah terpilih maupun tidak untuk tetap menciptakan kondusivitas di masyarakat.
Terlebih, bagi calon lurah terpilih untuk dapat bekerja semaksimal mungkin mengemban amanah membantu menyukseskan program pemerintah. Danang berharap, baik lurah yang terpilih maupun yang tidak terpilih nantinya tetap bersama-sama.
"Dapat bergandengan tangan nyengkuyung (gotong royong) program pemerintah untuk menyejahterakan masyarakat," ujar Danang.