REPUBLIKA.CO.ID,CIREBON -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon, Jawa Barat, meminta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) membantu mengembangkan sektor ekonomi kreatif. Karena, pandemi Covid-19 yang terjadi hampir dua tahun melumpuhkan sektor tersebut.
"Kreativitas pada sektor ini akan tumbuh kalau ada pembinaan, dan kami meminta bantuan Kemenparekraf agar bisa memberikan bantuan," kata Bupati Cirebon Imron di Cirebon, Senin (13/12).
Imron mengatakan, pandemi Covid-19 yang terjadi hampir dua tahun terbukti melumpuhkan sektor tersebut. Bahkan beberapa unit usaha rakyat itu sampai menghentikan sementara aktivitasnya.
Sektor ekonomi kreatif, lanjut Imron, dihadapkan dengan berbagai permasalahan, beberapa di antaranya, peningkatan kualitas produk, kemampuan bersaing, dan akses pembiayaan. "Pemerintah pusat harus menoleh ke Kabupaten Cirebon. Hal ini karena kabupaten tersebut merupakan salah satu awal wilayah peradaban yang ada di Jawa Barat," tuturnya.
Sementara pelaku ekonomi kreatif Kabupaten Cirebon, Gunawan, mengatakan, bakat andal para pelaku ekonomi kreatif di Kabupaten Cirebon merupakan salah satu anugerah yang diwariskan nenek moyang sejak dahulu.
Meskipun begitu, lanjut Gunawan, pelaku ekonomi kreatif di Kabupaten Cirebon masih dihantui permasalahan peningkatan kuantitas produk. Keterbatasan sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor utamanya.
"Kendala kami, kalau ada permintaan dalam jumlah banyak, kami kewalahan. Contoh, beberapa waktu lalu pemda memesan batik dalam jumlah banyak, tapi begitu diberikan kesempatan lumayan, kami susah," katanya.
Pelaku industri kreatif mendorong, pemerintah pusat mengeluarkan regulasi untuk melakukan industrialisasi terhadap sektor ekonomi kreatif. "Produk dari Cirebon ini beberapa di antaranya sudah mendunia, salah satunya rotan. Kalau nantinya sudah dilakukan pola industrialisasi, saya yakin pelaku usaha tidak bakal kewalahan," ujarnya.