Selasa 14 Dec 2021 11:15 WIB

CX Summit 2021 dari Telkom Diharapkan Bantu Ekraf dan UMKM

Pelaku ekraf diharap dapat pencerahan dalam menghadapi isu customer experience.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Fuji Pratiwi
 Customer Experience (CX) Summit 2021 untuk keempat kalinya akan kembali digelar pada tanggal 9 Desember 2021. CX Summit kali ini mengusung tema Revive and Thrive Your Business by Transforming Customer Experience.
Foto: Telkom
Customer Experience (CX) Summit 2021 untuk keempat kalinya akan kembali digelar pada tanggal 9 Desember 2021. CX Summit kali ini mengusung tema Revive and Thrive Your Business by Transforming Customer Experience.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno mengatakan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif turun berdampak yang luar biasa karena pandemi. Dampak pandemi terlihat dari menurunnya tren konsumsi dan tren menurunnya wisatawan domestik dan internasional. 

"Pada saat pandemi, ada sektor yang menjadi pandemic winner, seperti fashion, kuliner dan griya khususnya bidang parekraf yang terdigitalisasi. Kontribusi mereka terhadap PDB naik 7,5 persen dan bahkan Indonesia berada di tiga dunia dengan nilai kontribusi Rp 1.100 triliun," ujar Sandiaga melalui siaran pers PT Telkom, Selasa (14/12).

Baca Juga

Sandiaga berharap, Telkom Customer Experience (CX) Summit 2021 dapat meningkatkan partisipasi pelaku wisata dan ekonomi kreatif. Agar mereka bisa mendapatkan pencerahan dan ide-ide baru dalam menghadapi isu-isu customer experience dengan berorientasi pada menghadirkan pengalaman pelanggan yang terbaik.

Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, memberikan apresiasi dan dukungannya terhadap acara CX Summit 2021. Ia memaparkan kembali dominasi UMKM yang memiliki kontribusi cukup besar pada PDB Nasional.

Data Kementerian Koperasi dan UKM menyebutkan jika UMKM mendominasi 99,9 persen pelaku usaha di Indonesia. UMKM berkontribusi sebanyak 61 persen terhadap PDB nasional, mampu menyerap tenaga kerja hingga 97 persen dan kontribusi pada ekspor sebesar 14,37 persen.

Teten menyebut, pelaku UMKM memberikan dampak signifikan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat serta kemajuan dan pemulihan ekonomi nasional. "Di tengah disrupsi karena pandemi dan disrupsi digital gelombang kedua, transformasi digital menjadi sangat penting bagi UMKM," kata Teten.

Apalagi, ekonomi digital Indonesia tumbuh sangat signifikan. Pada 2020, nilai ekonomi digital tercatat mencapai Rp 640 triliun. Angka ini diproyeksi meningkat 8 kali lipat menjadi Rp 4.351 triliun di 2030.

Menurut Teten, saat ini ada 16,4 juta UMKM telah terhubung ke dalam platform digital. Angka ini menunjukkan pertumbuhan lebih dari 100 persen sejak awal pandemi. Oleh karena itu, pendampingan berkelanjutan, insentif bagi pelaku usaha, dan infrastruktur menjadi elemen kunci yang sangat dibutuhkan UMKM untuk bertransformasi digital.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement