Kamis 16 Dec 2021 13:54 WIB

Vaksinasi Anak di Bandung Sasar 438 SD dan 31 MI

Total siswa SD dan MI yang ditargetkan divaksin sebanyak 223.175 orang

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD) diperiksa kesehatannya sebelum disuntik vaksin Covid-19 di Taman Dewi Sartika, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Kamis (16/12). Pemerintah Kota Bandung mulai melakukan vaksinasi Covid-19 dosis pertama untuk anak usia 6-11 tahun dengan sasaran sebanyak 250 ribu anak. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD) diperiksa kesehatannya sebelum disuntik vaksin Covid-19 di Taman Dewi Sartika, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Kamis (16/12). Pemerintah Kota Bandung mulai melakukan vaksinasi Covid-19 dosis pertama untuk anak usia 6-11 tahun dengan sasaran sebanyak 250 ribu anak. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan menyasar 438 sekolah dasar (SD) dan 31 madrasah Ibtidaiyah (MI) untuk vaksinasi Covid-19 siswa usia 6 tahun hingga 11 tahun. Total siswa yang ditargetkan divaksin sebanyak 223.175 orang dengan jangka waktu 2 hingga 3 bulan.

"Alhamdulillah Kota Bandung sudah termasuk kota yang diperbolehkan untuk memberikan vaksin kepada anak usia 6-11 tahun karena kita memenuhi kriteria. Dosis satu kita sudah lebih dari 70 persen, kemudian lansianya juga kita sudah di 78 persen," ujar Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana disela-sela meninjau vaksinasi, Kamis (16/12).

Baca Juga

Ia menuturkan target SD dan MI yang akan disasar sebanyak 438 untuk SD dan 31 untuk MI dengan total mencapai 223.175 orang. Pihaknya optimis pelaksanaan vaksinasi akan berjalan dengan baik mengingat target vaksinasi untuk masyarakat umum hampir mencapai 100 persen.

"Insya Allah melihat proses percepatan vaksin umum yang sudah kita lakukan yang hampir mendekati 100 persen sudah di angka 99,86 persen. Kami cukup punya keyakinan karena lokusnya itu di sekolah, lebih memudahkan untuk kita melakukan proses vaksin," katanya.

Meski begitu, pihaknya tetap berhati-hati untuk memberikan vaksinasi Covid-19 sebab harus berjarak 4 pekan dari vaksinasi wajib yang harus dilakukan siswa. Dukungan infrastruktur fasilitas kesehatan seperti puskesmas yang ada membuat vaksinasi diharapkan berjalan lancar.

"Meskipun ada aturan mereka harus mendapatkan vaksin wajib seperti campak dan lainnya itu berjaraknya harus 4 minggu. nanti mudah-mudahan di skrining ketahuan," katanya. Ia memperkirakan 2 hingga 3 bulan vaksinasi dapat selesai.

"2 hingga 3 bulan insya Allah mereka ada harus selesai dulu, vaksin wajib harus berjarak 4 minggu. Mungkin memperlambat tapi gak banyak," katanya.

Yana menambahkan total target vaksinasi masyarakat umum sebesar 1.952.358 orang saat ini sudah mencapai 99,86 persen dosis pertama. Sedangkan dosis kedua sudah mencapai 88 persen lebih.

"Insya Allah gak sampai di akhir tahun dapat diselesaikan Rp 1,9 juta lebih," katanya. Dengan begitu ia berharap pandemi berakhir dan tahun 2022 berubah status menjadi pandemi. Ia pun mengingatkan agar tetap menjaga protokol kesehatan.

"Insya Allah jadi kalau terjadi secara teori pandemi berakhir tahun depan jadi endemi seperti penyakit lain tapi tetap prokes lainnya," katanya.

Sementara itu Badan Intelijen Negara (BIN) Jawa Barat terus mendorong vaksinasi Covid-19 untuk usia 6 hingga 11 tahun. Salah satu kegiatan yang dilaksanakan di SD di wilayah Kota Depok dengan total dosis vaksin yang disiapkan 400 dosis untuk kelas 3, 4 dan 6.

Kepala BIN Daerah Jawa Barat Brigjen Deddy Agus Purwanto mengatakan vaksinasi anak usia 6 hingga 11 tahun dilakukan untuk mendorong pembelajaran tatap muka lebih banyak. Selain itu memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

"Dengan adanya vaksinasi maka tercipta herd immunity atau kekebalan komunal. Ini sebagai ihktiar kita melawan pandemi," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement