Senin 01 Sep 2025 09:10 WIB

Antisipasi Aksi Demo, Pemkot Bandung Terapkan Belajar Online untuk 32 Sekolah

Siswa diminta tidak keluar rumah selama PJJ

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Siswa di Bandung mengikuti proses pembelajaran (Ilustrasi)
Foto: M Fauzi Ridwan
Siswa di Bandung mengikuti proses pembelajaran (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau daring untuk 32 sekolah mengantisipasi terjadi aksi demonstrasi, Senin (1/9/2025). Kebijakan tersebut diambil sebagai upaya pencegahan dan pengamanan agar kegiatan belajar-mengajar tetap berjalan tanpa gangguan.

“Untuk 32 sekolah ditetapkan wajib PJJ, selebihnya diberi kebebasan menentukan apakah akan melaksanakan PJJ atau tetap tatap muka,” ujar Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, Ahad (31/8/2025) malam.

Baca Juga

Farhan mengatakan, pihaknya juga telah mengeluarkan edaran kepada seluruh sekolah agar memastikan siswa tidak keluar rumah selama PJJ. Bagi siswa yang tetap bersekolah tatap muka, mereka diwajibkan pulang langsung setelah jam pelajaran usai.

Menurut Farhan, pengamanan di sekitar sekolah pun diperketat. Polsek dan Koramil akan melakukan patroli rutin di wilayah masing-masing, terutama yang terdapat sekolah.

Langkah tersebut diambil, kata dia, untuk memberikan rasa aman kepada siswa, guru, dan orang tua. Selain pengaturan sekolah, kebijakan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) juga dibahas.

Farhan menuturkan, ASN tidak diberlakukan Work From Home (WFH). Semua pegawai tetap bekerja normal seperti biasa. “ASN tetap masuk kerja. Tidak ada WFH. Layanan publik harus berjalan normal agar masyarakat tidak terganggu,” kata Farhan

Farhan juga menyoroti keterlibatan pelajar dalam aksi unjuk rasa sebelumnya. Oleh karena itu, peran orang tua sangat ditekankan. “Kami mengimbau orang tua agar memastikan anak-anak tidak tiba-tiba menghilang setelah jam sekolah, terutama setelah pukul 16.00 WIB,” katanya.

Dengan pengaturan ini, Pemkot berharap sektor pendidikan tetap berjalan lancar dan anak-anak tidak terlibat dalam dinamika aksi di lapangan.

Sebelumnya, aksi demonstrasi berlangsung sejam Jumat (29/8/2025) hingga Ahad (31/8/2025) dini hari. Demonstrasi berujung ricuh dan terjadi pelemparan batu bom molotov hingga kebakaran sejumlah bangunan dan kendaraan.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement