REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) tersungkur ke zona merah pada hari ini, Kamis (16/12). IHSG ambles ke level 6.594,79 pada penutupan perdagangan setelah sempat menguat pada sesi pembukaan.
Analis Pilarmas Investindo Sekuritas, Okie Ardiastama, mengatakan, pergerakan IHSG hari ini cukup diwarnai berbagai sentimen negatif. Salah satunya, yakni masuknya varian omicron ke Indonesia.
"Penyebaran varian omicron juga tengah diwaspadai oleh pelaku pasar mengingat penanganan pandemi masih berlangsung," kata Okie kepada Republika.co.id, Kamis (16/12).
Menurut Okie, pelaku pasar khawatir penyebaran varian baru Covid-19 ini dapat menghambat pemulihan ekonomi. Seperti diketahui, pemulihan ekonomi serta pengendalian pandemi pada tahun depan akan menjadi fokus utama pelaku pasar.
Selain itu, sentimen yang juga memengaruhi gerak IHSG adalah inflasi di negara maju yang naik signifikan. Hal ini dinilai memberikan peluang bagi bank sentral untuk menaikkan suku bunganya, tidak terkecuali di Indonesia.
Menurut Okie, kenaikan inflasi ini akan menjadi perhatian pelaku pasar di mana inflasi Indonesia saat ini masih cukup rendah. Kebijakan Bank Indonesia dalam beberapa bulan ke depan tentu akan memengaruhi pergerakan pasar keuangan.
Pergerakan IHSG juga tertekan oleh penurunan indeks LQ45 yang mengalami koreksi sebesar 0,78 persen. Sementara investor asing hari ini membukukan penjualan bersih di seluruh pasar hingga Rp 735 miliar.