Hunian Warga Terdampak Erupsi Semeru Gunakan Konsep Smart Village
Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Esthi Maharani
Warga membersihkan material lahar hujan Gunung Semeru yang masuk ke dalam rumahnya di Kebondeli Utara, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Jumat (17/12/2021). Pasca terjadinya erupsi Gunung Semeru pada kamis (16/12) dan disusul banjir lahar hujan mengakibatkan perkampungan itu yang sebelumnya aman menjadi terdampak dikarenakan aliran sungai tertutup material lahar. | Foto: Antara/Budi Candra Setya
REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang akan mempersiapkan pemukiman baru bagi warga terdampak bencana Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru. Pemukiman ini nantinya akan menggunakan konsep smart village.
Menurut Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, desain tata ruang pemukiman akan betul-betul terintegrasi. Konsepnya menjadi smart village dan akan dilengkapi CCTV sehingga memberikan jaminan keamanan. "Kemudian lahan komersial akan kami buat kandang terpadu," ucap Thoriq melalui Video Conference di Posko Tanggap Darurat Pasirian, Kabupaten Lumajang, Kamis (16/12).
Pembangunan kandang terpadu bertujuan agar pengelolaan peternakan lebih optimal dan efisien. Bupati juga mengusulkan kepada Wakil Presiden RI yang didampingi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan agar di pemukiman baru juga dapat menerapkan konsep perhutananan sosial. Usulan ini bertujuan supaya masyarakat bisa mendapatkan akses ekonomi.
"Kalau kandang terpadu syukur-syukur ada sapi perah sehingga masyarakat mendapatkan penghasilan harian dari itu," ucapnya dalam siaran pers yang diterima Republika, Kamis (16/12).
Untuk diketahui, Pemkab Lumajang sudah menyediakan dua tempat untuk relokasi warga terdampak erupsi. Kedua wilayah tersebut antara lain Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro dan Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo.
Menurut Thoriq, kedua lokasi tersebut dipilih dengan berbagai macam pertimbangan. Beberapa di antaranya kondisi keamanan, sarana pendukung kebutuhan dasar dan luasan lahan.
Di samping itu, pihaknya juga sudah melakukan beberapa kali survei. Dari sekian data lokasi, Sumbermujur termasuk wilayah paling aman dan tersedia dengan luasan yang cukup.
Lokasi Oro-oro Ombo yang berada di tepi jalan nasional dan perbukitan juga dinilai aman. Bahkan, dia memastikan, sumber mata air di tempat tersebut juga akan aman. Selanjutnya, pihaknya hanya perlu melakukan pemerataan tanah di beberapa titik.
"Sementara saat ini pemerintah masih melakukan penghitungan terkait kebutuhan untuk relokasi," ungkapnya.