REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun di Kabupaten Semarang dimulai. Untuk tahap awal, pelaksanaan vaksinasi ini telah dimulai di tiga sekolah dasar (SD) pada Sabtu (18/12) kemarin di SDN Ungaran 01, SDN Sidomulyo 03, dan SDN Bergas 01.
Pelaksana tugas Kepala SDN Ungaran 01, Prayitno mengungkapkan, jumlah peserta didik usia 6-11 tahun yang divaksin Covid-19 pada Sabtu mencapai 142 anak. “Pada hari kedua, Senin (20/12) ini, pelaksnaannya menyasar 123 peserta didik,” kata dia di sela pelaksanaan vaksinasi di SDN Ungaran 01.
Prayitno menambahkan, vaksinasi Covid-19 hari ini diberikan kepada peserta didik kelas III (A, B dan C) serta peserta didik kelas IV C. Sedangkan vaksnasi hari pertama (akhir pekan kemarin) diberikan kepada peserta didik kelas VI, kelas IV (A, B dan C)
Untuk peserta didik kelas I, kelas II, dan kelas V sementara masih ditunda pemberian vaksinasinya dan harus menunggu petunjuk pelaksanaan dan jadwal dari Puskesmas Ungaran. Sebab, mereka baru saja mendapatkan imunisasi Difteria Tetanus (DT) sehingga harus ada tenggang waktu untuk bisa mendapatkan vaksinasi Covid-19.
Tenggang waktu itu ditentukan oleh puskesmas. Mengenai kapan pelaksanaannya, ia mengaku belum mendapatkan penjelasan dari puskesmas. “Namun dimungkinkan vaksinasinya baru akan diberikan sekitar dua bulan setelah mereka mendapatkan suntikan imunisasi DT," kata dia.
Selama dua hari pelaksanaan vaksinasi Covid-19 anak usia 6-11 tahun ini, jelas Prayitno, ada beberapa peserta didik yang harus ditunda karena pada saat pelaksanaannya sedang sakit. Vaksinasi kepada mereka masih harus menunggu kesempatan berikutnya sesuai dengan penjadwalan oleh Puskesmas Ungaran.
Meski begitu, jumlah peserta didik yang harus ditunda pemberaian vaksinnya memang tidak banyak. “Hanya ada tiga peserta didik yang terpaksa harus ditunda pemberian vakisnaisnya,” kata Prayitno.
Ia juga menyampaikan, dalam pelasaksanaan vaksinasi anak usia 6–11 tahun memang harus ditemani oleh orang tua masing-masing, sesuai dengan petunjuk dari Puskesmas Ungaran. Alasannya, orang tua merupakan orang terdekat yang mengetahui secara persis kondisi kesehatan putra-putrinya. “Karena orang tua lah yang tahu persis riwayat penyakit dan kesehatan para peserta didik,” kata dia.
Berdasarkan data Dinas Kominfo Pemkab Semarang, pada hari pertama pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk anak, sebanyak 288 peserta didik dari tiga sekolah mendapatkan suntikkan vaksin. Sementara yang ditunda pelakanaannya hanya dua peserta didik.
Salah satu orang tua peserta didik di SDN Ungaran 01, Niken (35 tahun) mendukung program vaksinasi bagi kelompok anak tersebut. Dengan adanya vaksinasi ini, kata dia, setidaknya anak memiliki perlindungan terhadap risiko Covid-19.
Menurutnya, untuk perlindungan dari Covid-19 tidak cukup hanya dengan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes) saja. Namun juga butuh penguatan imunitas melalui vaksinasi.
“Melalui vaksinasi ini, setidaknya orang tua juga lebih tenang ketika melepaskan anak-anak mereka dalam mengikuti PTM di sekolah,” kata dia.