Senin 17 Oct 2022 14:24 WIB

Kemenkes: Stok Vaksin Tinggal 1,2 Juta Dosis

Pemrintah janjikan ketersediaan vaksin pada akhir Oktober.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ilham Tirta
Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi
Foto: Dok Kemenkes
Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Stok vaksin Covid-19 di beberapa Puskesmas di DKI Jakarta dilaporkan menipis. Seperti di Puskemas Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan dan Puskesmas Kebon Jeruk, Jakarta Barat yang menutup sentra vaksin lantaran stok vaksin yang habis.

"Mohon maaf, saat ini ketersediaan vaksin kami di Puskesmas kelurahan dan Puskesmas kecamatan habis," seperti yang tertulis dalam akun resmi Instagram Dinkes DKI, Senin (17/10/2022).

Baca Juga

Dikonfirmasi terkait menipisnya stok vaksin Covid-19, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, saat ini stok vaksin yang tersedia sekitar 1,2 juta. Sebanyak 200 ribu dosis di antaranya ada di pemerintah pusat dan sekitar 1 juta dosis lainnya menyebar di berbagai fasilitas penyimpanan daerah.

Ia pun memastikan, menipisnya stok vaksin Covid-19 di sejumlah daerah akan segera diatasi paling lambat akhir Oktober 2022. "Kelangkaan ini kami akan atasi paling lambat pekan ketiga dan keempat bulan ini. Kami yakin itu," ujar Nadia saat ditemui di Jakarta, Senin (17/10/2022).

Untuk mengantisipasi kekosongan vaksin, Kemenkes akan merelokasi vaksin di sejumlah daerah yang memiliki jumlah lebih banyak, menuju daerah yang memiliki laju penyuntikan vaksin di atas rata-rata nasional. "Misalnya, untuk mengisi stok vaksin di Jakarta, kami relokasi dari Banten, bisa juga geser Sulawesi Selatan. Saat ini, stok vaksin di pusat tidak banyak, hanya 200 ribu dosis, kalau urgen kami distribusi," terangnya.

Perihal persyaratan vaksinasi dosis ketiga sebagai syarat perjalanan, menurut Nadia, masih bisa dimaklumi dengan pemberian bukti hasil tes antigen negatif. Hal itu dilakukan bila stok vaksin booster di daerah tersebut kosong.

"Kalau memang urgen untuk bepergian, mereka harus sertakan hasil tes negatif. Itu cukup," ujarnya.

Hadir dalam kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan Indonesia tak akan lagi membeli vaksin produk luar negeri. Vaksin dari luar negeri yang tetap diterima adalah vksin hibah dari skema COVAX terdiri dari vaksin Pfizer, Moderna pada Oktober nanti.

Untuk vaksin Pfizer pada Oktober akan datang sebanyak 5,5 juta dosis, November 7 juta dosis, dan Desember 5 juta dosis. Sementara vaksin merk Moderna pada Oktober akan datang sebanyak 3,5 juta dosis.

"Kami akan fokus membeli vaksin COVID-19 produksi dalam negeri IndoVac dari Biofarma dan vaksin buatan Unair. Sementara ini backup juga hibah dari COVAX," ujar Budi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement