Jateng - Jepang Bahas Kerja Sama Investasi dan Penanganan Bencana
Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Duta Besar (Dubes) Jepang untuk Indonesia, Kanasugi Kenji (kiri), bersama dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, bertemu membahas rencana peningkatan kerja sama, di ruang kerja Gubernur Jateng, di Semarang, Selasa (21/12). | Foto: Dokumen.
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pemerintah Jepang tertarik meningkatkan kerja sama di berbagai bidang dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah. Selain memperluas investasi, Pemerintah Jepang juga tertarik untuk memperkuat kerja sama dalam penanggulangan bencana.
Hal ini terungkap dari pertemuan antara Duta besar (Dubes) Jepang untuk Indonesia, Kanasugi Kenji, bersama dengan Gubernur Ganjar Pranowo, di ruang kerja Gubernur Jateng, di Semarang, Selasa (21/12).
Usai pertemuan, Dubes Kanasugi Kenji mengungkapkan, saat ini sudah ada sebanyak 21 perusahaan dan 300 warga Jepang yang bekerja di Jateng di berbagai bidang. Tentunya, keberadaan perusahaan serta warga Jepang ini telah berkontribusi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah setempat.
Sedangkan dalam rangka memperkuat hubungan kerja sama yang sudah terjalin ini, Pemerintah Jepang juga akan meningkatkan kerja sama di berbagai bidang untuk waktu yang akan datang.
“Saya sudah berbicara dengan gubernur untuk bidang keamanan, pendidikan, dan kebudayaan, termasuk juga meningkatkan kerja sama lebih lanjut dalam bidang penanganan bencana alam,” tegas Kanasugi Kenji.
Sementara itu, Gubernur Ganjar Pranowo menyampaikan, kerja sama dengan Pemerintah Jepang terkait penanggulangan dan penanganan bencana alam memang menjadi salah satu topik pembahasan. Menurutnya, Jepang sudah banyak berinvestasi di Indonesia.
Untuk itu, perlu ada peningkatan kerja sama terutama untuk di Jateng. Sebab, lanjut Ganjar, jalinan kerja sama itu sangat penting, bukan hanya di bidang industri yang mampu menyerap tenaga kerja saja, melainkan juga di bidang pendidikan dalam hal menyiapkan sumber daya manusia.
“Sudah banyak investasi dari Jepang yang sudah masuk dan kita akan tingkatkan kerja sama itu. Tentunya ini kesempatan yang sangat bagus untuk Jateng,” ungkapnya, saat dikonfirmasi terpisah.
Lebih lanjut, gubernur juga menyampaikan, Presiden RI, Joko Widodo, ingin mengembangkan transportasi berbasis listrik, dan Jepang punya pengalaman yang cukup bagus dalam pemanfaatan teknologi tersebut.
Hal yang tidak kalah penting adalah melakukan pendekatan dengan Jepang melalui kebudayaan. Sebab, Jepang dikenal sebagai negara yang sampai saat ini aktif melestarikan nilai-nilai kebudayaannya.
Lingkup kerja sama yang berpotensi diperkuat oleh Pemerintah Jepang adalah untuk penanggulangan terorisme dengan Indonesia, tak terkecuali dengan Pemprov Jateng.
Khusus terkait dengan kerja sama penanggulangan bencana, masih ungkap Ganjar, karena ia pernah berkunjung ke Jepang. “Jateng berkepentingan membangun kerja sama dalam bidang penanggulangan bencana, karena Jepang dengan Indonesia memiliki karakteristik yang sama terkait dengan potensi bencana alam,” ujar dia.