Curanmor Dominasi Tingkat Kriminal di Kota Malang
Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Fernan Rahadi
Curanmor. Ilustrasi | Foto: .
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kasus pencurian motor (curanmor) mendominasi tingkat kriminal di Kota Malang selama beberapa waktu terakhir. Aparat kepolisian memastikan, kejadian ini bukan karena semata-mata memasuki libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Kapolresta Malang Kota (Makota), AKBP Budi Hermanto mengungkapkan, saat ini aktivitas di kampus Kota Malang sudah banyak menerapkan sistem hibrida. Banyak mahasiswa yang sudah mulai beraktivitas kembali di Kota Malang.
"Sudah keluar masuk kampus, anak kos-kosan," kata pria disapa Buher ini kepada wartawan di Balai Kota Malang, Rabu (22/12).
Berkenaan dengan situasi tersebut, Buher meminta masyarakat waspada akan curanmor. Dia juga mengimbau kepada kampus dan tempat parkir untuk peduli dengan fenomena ini. Mereka diharapkan bisa membantu menjaga harta benda para mahasiswa.
Aparat kepolisian akan membantu saat ada pelaksanaan kerugian yang diterima korban. Kemudian juga termasuk melakukan patroli secara besar-besaran guna menghindari kasus curanmor.
Pada saat menangani kasus curanmor, Buher menegaskan, tindakan tegas di tempat itu tidak serta merta dilakukan oleh kepolisian. Aparat harus melihat terancam atau tidaknya petugas saat menangani kasus tersebut. "Kalau tidak terancam kenapa harus ditindak tegas di tempat," jelasnya.
Di samping curanmor, penipuan daring juga mendominasi kasus kriminal di Kota Malang. Pasalnya, saat ini masyarakat sudah banyak bersentuhan dengan hal-hal tersebut. Bahkan ada pula yang percaya penggandaan uang sehingga mengalami penipuan.