REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta agar pengawasan kawasan Malioboro selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 diperketat. Hal ini mengingat tidak dilakukan penutupan di Malioboro selama Nataru.
Terutama, kata Sultan, pengetatan pengawasan dilakukan terkait dengan meningkatnya aktivitas masyarakat di Jantung Kota Yogyakarta tersebut selama Nataru. Dengan begitu, penegakan protokol kesehatan harus dilakukan dengan ketat.
"Malioboro itu perlu pengawasan, kalau siang (wisatawan) mungkin bisa dibagi ke kabupaten dan kota. Kalau malam, semua ya ambruknya (berkunjungnya) di Malioboro. Tinggal, nanti kota (Pemkot Yogyakarta), bagaimana me-maintain Malioboro," kata Sultan.
Sultan meminta agar masyarakat maupun wisatawan untuk disiplin dalam menerapan protokol kesehatan, terutama saat Nataru. Hal ini mengingat sudah ditemukannya varian baru Covid-19 yakni Omicron yang penyebarannya lebih cepat dibandingkan Delta.
Dengan disiplinnya masyarakat dalan menjalankan protokol kesehatan, diharapkan kondisi penyebaran Covid-19 yang saat ini sudah landai dapat terjaga.
"Bagaimanapun, virus Covid-19 masih sangat mungkin bermutasi, disertai berbagai gejala yang terkadang tidak disadari. Apalagi, varian Omicron telah ditemukan menjangkiti negeri ini, jangan sampai kita lengah dan abai protokol kesehatan," ujar Sultan.