REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kinerja PT Mega Eltra tercatat terus membaik sejak awal kuartal ke II 2021 jika dibandingkan periode tahun lalu. Hal itu terlihat dari kenaikan laba bersih perusahaan dimana sampai dengan November 2021 telah mencapai 174 persen dari target RKAP.
Direktur Utama Mega Eltra, Hilman Taufik menjelaskan bahwa kinerja perusahaan menjadi semakin baik karena didukung beberapa faktor. Selain tercapainya target pendapatan bisnis utama Mega Eltra yaitu penyaluran pupuk subsidi sebesar 125,310 MT dan penjualan pupuk non subsidi sebesar 173,405 MT. Kinerja ini juga berkat perbaikan dalam tata kelola perusahaan yang menjadi prioritas.
"Serta penerapan manajemen risiko atas seluruh lini bisnis untuk menekan berbagai risiko yang harus diterima perusahaan," ujar Hilman.
Dukungan dari pemegang saham beserta segenap insan Mega Eltra juga mengambil peran yang sangat besar dalam perbaikan kinerja perusahaan. Sebagai anggota grup PT Pupuk Indonesia (Persero), setiap bulan Mega Eltra melaporkan kepada Pupuk Indonesia pencapaian kinerja bulanannya dalam rapat monitoring anak perusahaan dimana pemegang saham memberikan arahan-arahan dan dukungan untuk ditindak lanjuti.
Hilman juga menjelaskan bahwa bisnis Mega Eltra yang akan dijalankan ke depan difokuskan terutama pada perdagangan pupuk, baik yang diproduksi oleh Pupuk Indonesia Grup mampun yang non PI Grup dimana dapat memberikan kontribusi yang positif bagi PI Grup secara keseluruhan.
Saat ini Mega Eltra sedang menyiapkan merk dagang sebagai identitas untuk produk pupuk yang akan diperdagangkan ke depan.
Sementara itu Direktur Keuangan & SDM Mega Eltra, Dundi Insan Perlambang menambahkan bahwa pencapaian kinerja diperoleh juga dari pengelolaan biaya operasional perusahaan yang efisien termasuk pemulihan piutang serta efisiensi dalam penggunaan beban keuangan dengan mengoptimalkan kas internal dan fasilitas non cash loan.
Sedangkan untuk kinerja keuangan sampai dengan November 2021 masuk dalam kriteria Green finance dan dipertahankan agar tetap hijau melalui sejumlah upaya. Diantaranya dengan memaksimalkan penggunaan fasilitas non cash loan berupa Garansi Bank dan SKBDN, optimalisasi biaya distribusi agar gross profit margin meningkat sebesar 5,5 persen, restrukturisasi pinjaman / hutang dan angsuran / pelunasan secara bertahap.
Direktur Komersil dan Operasi Mega Eltra Indrajaya menambahkan bahwa tahun 2021 merupakan tahun rebound bagi Mega Eltra khususnya dari sisi penjualan. Strategi pemasaran dan mekanisme penjualan yg dikemas oleh Indrajaya membuahkan hasil terbukti laba yang diperoleh ME terus meningkat dari bulan ke bulan cukup signifikan.
Ke depan, Indrajaya mentargetkan Mega Eltra bekerja sama dengan pihak swasta dalam memproduksi pupuk majemuk. Di samping itu penjualan massive direncanakan akan diimplementasikan melalui PI Mart yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia untuk meningkatkan market share.
Dukungan sistem IT dari PT Pupuk Indonesia (Persero) untuk monitoring penjualan cabang pun gencar dilakukan sejalan dengan konsep Retail Management System yang dikembangkan oleh PT Pupuk Indonesia (Persero).