REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Universitas Islam Bandung (Unisba) menggelar Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Pengelolaan Sampah Terpadu di Desa Gandamekar dan Tanggulun, Kecamatan Kadungora, Garut. Kegiatan pengolanan sampah terpadu ini, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kedua desa tersebut.
Tim PKM Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan LPPM Unisba Asep Ramdan Hidayat mengatakan, pihaknya dibiayai oleh Ditjen Diktiristek menyelenggarakan program Pelaksanaan Bantuan Pendanaan Program Penelitian Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan Pengabdian Masyarakat Berbasis Hasil Penelitian Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Tahun 2021. Yakni, mengangkat judul Pengelolaan sampah terpadu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Gandamekar dan Desa Tanggulun Kecamatan Kadungora Kabupaten Garut.
"Salah satu bentuk kegiatannya adalah pelatihan pengelolaan sampah baik sampah organik maupun anorganik yang diselenggarakan pada hari senin dan selasa tanggal 20-21 Desember 2021," ujar Asep, dalam siaran persnya, Selasa (28/12).
Asep mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian sebagai warga masyarakat Desa Gandamekar terhadap lingkungan tempat tinggalnya sejak kecil. Pelatihan dilaksanakan untuk memberikan wawasan kepada masyarakat mengenai bagaimana mengelola sampah mulai dari rumah dan nilai ekonomis sampah jika sampah tersebut diolah dengan benar.
“Dalam kegiatan ini, kami berkolaborasi dengan masyarakat RW 01 Simpangsari Kelurahan Sukamiskin Kecamatan Arcamanik Bandung yang telah berhasil mengelola sampah skala komunal dengan berbagai alternatif produk yang dihasilkan," katanya.
Masyarakat Sukamiskin, kata dia, berhasil mengelola sampah komunal dengan berbagai produk seperti budidaya maggot dengan pakan dari sampah organik, mengelola bank sampah, memproduksi pupuk kompos cair maupun padat dan berbagai produk lainnya yang dibuat dari sampah. Warga ini sengaja diundang, untuk memberikan contoh kasus pengelolaan sampah di tingkat RW yang memberikan dampak pada perekonomian warga.
"Masyarakat Garut, bisa meniru kegiatan-kegiatan warga Arcamanik ini untuk mulai melakukan pengelolaan sampah di RW masing-masing," katanya.
Sekretaris Kecamatan Kadungora, Faisal, menyampaikan, terima kasih atas terlaksananya kegiatan pelatihan tersebut dan menjelaskan bahwa kegiatan pelatihan seperti yang dilakukan Tim PKM – MBKM Unisba merupakan kegiatan pertama yang dilaksanakan untuk Desa Gandamekar dan Desa Tanggulun.
"Saya berharap warga Desa Gandamekar dan Desa Tanggulun mempraktekkan dan menindaklanjuti apa yang diperoleh dari pelatihan di rumah masing-masing dan mengelola sampah untuk skala komunal di tingkat RW," katanya.
Dari sisi praktisi, kegiatan ini juga menghadirkan narasumber dari pengelola sampah yang telah berhasil yaitu Wawan dan Usa, warga Arcamanik Bandung. Keduanya memberikan paparan mengenai bagaimana cara memulai pengelolaan sampah skala RW dan memanfaatkan sampah organik sebagai pakan untuk budidaya maggot.
Materi mengenai budidaya maggot menjadi materi yang sangat menarik bagi masyarakat dan mereka mengikuti pemaparan materi dengan antusias. Khusus mengenai budidaya maggot, Wawan dan Usa menjelaskan mulai dari cara budidaya maggot yang berasal dari lalat Black Soldier Fly (BSF), telur, baby maggot, maggot, hingga kembali menjadi BSF. Kemudian, dijelaskan juga bagaimana mengolah sampah organik sebelum dijadikan pakan maggot.
Kegiatan ini pun, ditindaklanjuti dengan pembentukan kelompok untuk mendirikan bank sampah, membersihkan lahan pemakaman yang saat ini menjadi tempat pembuangan sampah illegal. Serta mendirikan pengelolaan sampat terpadu di lahan tersebut.
Karang Taruna Desa Ganda Mekar ditunjuk sebagai penggerak pertama dan Pilot Project pengelolaan sampah terpadu di Desa Gandamekar. Pelatihan ini diakhiri dengan evaluasi pelatihan dan penyerahan peralatan penunjang pengelolaan sampah dari TIM PKM–MBKM Unisba oleh Ketua Tim Dr Ir Nugraha MM IPM kepada Kepala Desa Gandamekar.