Puluhan Ribu Wisatawan Tercatat Kunjungi Gunung Bromo
Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Agus raharjo
Pemilik mengantarkan pengunjung berkuda di Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Ahad (13/6/2021). Para pemilik kuda tersebut menawarkan jasanya kepada wisatawan yang ingin menuju puncak Gunung Bromo menggunakan kuda dengan tarif Rp50 ribu sampai Rp150 ribu. | Foto: ANTARA/Umarul Faruq
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG-- Balai Besar Taman Nasional Bromo, Tengger dan Semeru (BB TNBTS) mencatat ada puluhan ribu wisatawan mengunjungi wisata Gunung Bromo. Wisatawan tetap mendatangi kawasan tersebut meskipun Gunung Semeru sempat erupsi beberapa waktu lalu.
Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Kehumasan, BB TNBTS Sarif Hidayat mengungkapkan, ada 10.727 wisatawan lokal yang telah membeli tiket wisata ke kawasan Gunung Bromo. Sementara itu, untuk wisatawan asing terdapat 15 orang yang sempat mengunjungi kawasan tersebut.
"Itu tercatat yang membeli tiket mulai 5 Desember hingga 2 Januari 2021," ungkap Sarif saat dikonfirmasi, Rabu (29/12).
Menurut Sarif, sebagian besar wisatawan berkunjung pada saat akhir pekan. Berdasarkan catatan BB TNBTS, pemesanan tiket di waktu tersebut selalu hampir penuh. Bahkan, antusias ini tetap terlihat meskipun Gunung Semeru sempat erupsi berkali-kali.
Antuasias wisatawan untuk mengunjungi kawasan Bromo juga terlihat pada pemesanan malam tahun baru nanti. Menurut Sarif, telah ada 654 wisatawan lokal dan dua wisatawan mancanegara yang memesan tiket masuk. Mereka memesan tiket mulai 30 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022.
Saat ini, BB TNBTS tengah mempersiapkan pengamanan area wisata Gunung Bromo untuk tahun baru. Pengamanan difokuskan pada penerapan protokol kesehatan (prokes) agar tak memicu kerumunan.
BB TNBTS sudah menyiapkan kurang lebih 75 personil di beberapa titik untuk mengamankan perayaan tahun baru. Selain personil di pintu masuk juga terdapat pengamanan dari personil non-pintu masuk. Kemudian juga akan dibantu TNI/Polri, kecamatan, MMP dan MPA atau mitra lainnya untuk pengamanan pengunjung.
Sarif berpesan agar wisatawan tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) Covid-19. Mereka juga diharapkan untuk selalu menjaga ketertiban selama berkunjung. "Taati arahan petugas di lapangan dan pedomani ketentuan peraturan kunjungan di TNBTS," jelasnya.
Untuk diketahui, kawasan Gunung Bromo berada di empat kabupaten yakni Pasuruan, Probolinggo, Lumajang dan Malang. Pintu masuk Gunung Bromo telah dibuka sejak 4 November lalu seiring dengan ditetapkannya Kabupaten Malang untuk melaksanakan PPKM Level 2. Kemudian diikuti Kabupaten Lumajang, Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Pasuruan pada 30 November 2021.
Berdasarkan aturan PPKM Level 2, tempat wisata, taman publik, hingga area publik, diizinkan beroperasi dengan kapasitas maksimal 25 persen. Sebab itu, pengelola masih membatasi jumlah pengunjung untuk setiap titik di kawasan Gunung Bromo. Rinciannya, yakni 31 orang di Bukit Cinta, 107 orang di Bukit Kedaluh, 222 orang di Penanjakan, 55 orang di Mentigen dan 319 orang di Savana Teletubbies per harinya.