Enam Mahasiswa UMM Jadi Pengajar di Vietnam
Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menjadi pengajar di Ho Chi Minh City Open University Vietnam. | Foto: dok. Humas UMM
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Enam mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berkesempatan menjadi pengajar di Ho Chi Minh City Open University Vietnam. Hal itu dapat dilakukan berkat magang khusus di BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing) melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Kepala Divisi Internasionalisasi Program dan Pengembangan Kelembagaan UMM, Faizin menjelaskan, program ini memiliki beberapa tujuan. Pertama, membekali mahasiswa dengan keterampilan yang bisa digunakan di kehidupan nyata. Selain itu juga memberikan pengalaman langsung terkait bagaimana menghadapi dunia kerja sesungguhnya.
Faizin juga menuturkan ada beragam kegiatan yang bisa diikuti oleh mahasiswa magang. Tidak hanya mengajar langsung para mahasiswa asing dari berbagai negara, mereka juga turut serta merancang pembelajaran kemudian melakukan evaluasi. "Tidak ketinggalan pula menyusun bahan ajar hingga melaksanakan tata kelola kelembagaan," katanya.
Para mahasiswa magang tidak hanya menjadi pengajar di UPT BIPA UMM, tapi juga menjadi pengajar tamu di Ho Chi Minh City Open University Vietnam. Hal itu dapat dilakukan berkat adanya kerja sama internasional yang telah dibangun oleh Kampus Putih UMM sebagai langkah percepatan internasionalisasi bahasa Indonesia.
Dosen PBSI UMM tersebut mengungkapkan, kepercayaan dari universitas luar negeri itu tidak disia-siakan oleh para mahasiswa magang. Mereka yang telah mengikuti berbagai mata kuliah ke-BIPA-an langsung terjun dan mengajarkan bahasa Indoensia ke para warga negara Vietnam.
Sementara itu, dosen pendamping, Nguyen Thi Thu Hang mengatakan, keberadaan mahasiswa PBSI dari UMM memberikan pengalaman yang bagus. Tidak hanya bagi mereka yang mengajar tapi juga para mahasiswa Vietnam. "Kegiatan ini sangat membantu mahasiswanya dalam meningkatkan keterampilan berbahasa Indonesia," jelasnya, Kamis (30/12).
Nguyen berharap kegiatan ini bisa terus dilaksanakan sehingga bisa memberikan suntikan motivasi bagi mahasiswa Vietnam untuk lebih memahami dan mempelajari bahasa Indoensia. Bahkan, dia berharap ini bisa memperkuat dalam berbahasa termasuk penggunaan struktur kalimat yang tepat.