Selasa 28 Dec 2021 02:19 WIB

Peringkat Kedua Terbesar Dunia, Ini Negara Tujuan Ekspor Rumput Laut RI

Tujuan ekspor rumput laut Indonesia pada 2020 didominasi ke negara China.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
Petani rumput laut menunjukan rumput laut hasil panennya yang dijual di Pasar Laino, Muna, Sulawesi Tenggara, Ahad (21/11). Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank mengungkapkan Indonesia menempati peringkat kedua sebagai negara eksportir rumput laut terbesar di dunia.
Foto: ANTARA/Jojon
Petani rumput laut menunjukan rumput laut hasil panennya yang dijual di Pasar Laino, Muna, Sulawesi Tenggara, Ahad (21/11). Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank mengungkapkan Indonesia menempati peringkat kedua sebagai negara eksportir rumput laut terbesar di dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank mengungkapkan Indonesia menempati peringkat kedua sebagai negara eksportir rumput laut terbesar di dunia. Adapun jenis rumput laut Indonesia yang dikenal baik di pasar global yakni Eucheuma cottonii yang memiliki porsi sebesar 71,59 persen dari total ekspor produk rumput laut Indonesia pada 2020.

Kepala Divisi IEB Institute LPEI Rini Satriani mengatakan jenis rumput laut Gracilaria sp menjadi produk ekspor rumput laut terbesar kedua dengan porsi 11,89 persen yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan agar-agar. Tercatat tujuan ekspor rumput laut Indonesia pada 2020 didominasi ke negara China dengan porsi terbesar (82,36 persen), Korea Selatan (5,25 persen), Chile (3,20 persen), Vietnam (2,09 persen), dan Perancis (1,97 persen). 

Baca Juga

“Sulawesi Selatan merupakan wilayah asal ekspor rumput laut terbesar Indonesia dengan kontribusi sekitar 47,95 persen dari total ekspor rumput laut Indonesia dan diikuti oleh Jawa Timur dengan kontribusi sekitar 26,60 persen,” ujarnya kepada wartawan, Senin (27/12).

Periode Januari sampai Oktober 2021 nilai ekspor rumput laut sebesar 20,42 persen year on year (yoy) atau 177,99 juta dolar AS. Adapun pertumbuhan nilai ekspor secara kumulatif diikuti oleh pertumbuhan sisi volume ekspor sebesar 11,68 persen year on year (yoy) menjadi 159,59 ribu ton dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 142,90 ribu ton.

“Di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda dunia, ekspor rumput laut Indonesia mulai mencatatkan kinerja positif secara kumulatif selama periode Januari-Oktober 2021. Peningkatan ini terjadi karena naiknya permintaan dari mitra dagang utama Indonesia yaitu China,” ucapnya.

Rini melihat tren positif dari kinerja ekspor serta potensi yang luar biasa, Indonesia perlu  mengoptimalkan kapasitas produksi komoditas rumput laut ini. Melalui Program Jasa Konsultasi, LPEI meluncurkan program Desa Devisa berbasis pengembangan masyarakat atau komunitas atau community development bagi wilayah yang memiliki produk unggulan berorientasi ekspor untuk mengembangkan potensi secara ekonomi, sosial dan lingkungan bagi kesejahteraan masyarakatnya. 

“Beberapa waktu lalu, LPEI/Indonesia Eximbank baru saja meresmikan Desa Devisa penghasil rumput laut yang berlokasi di Desa Kupang, Sidoarjo, Jawa Timur,” ucapnya.

Ke depan kenaikan ini diharapkan terus menguat seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan gaya hidup sehat. Rumput laut sebagai salah satu bahan baku makanan olahan dan farmasi diprediksi masih tetap memiliki permintaan yang tinggi.

Ekspor Rumput laut dalam hal ini adalah barang dengan HS code enam digit HS-121220; HS-121221; dan HS-121229.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement