REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemilik perangkat BlackBerry operating system (OS) tidak akan dapat melakukan atau menerima panggilan, mengirim SMS, menggunakan wifi, dan mengakses data seluler mulai 4 Januari 2022. Kebijakan ini berlaku untuk semua ponsel yang menjalankan BlackBerry 7.1 OS dan sebelumnya serta sistem operasi BlackBerry 10 yang bernasib buruk dan BlackBerry PlayBook OS 2.1 berbasis tablet.
“Mulai tanggal 4 Januari, perangkat yang menjalankan layanan dan perangkat lunak lama ini melalui operator atau koneksi wifi tidak akan lagi berfungsi dengan andal, termasuk untuk fungsi data, panggilan telepon, SMS, dan 9-1-1,” kata perusahaan, dilansir Trusted Reviews, Sabtu (1/1).
Namun, bagi pengguna yang memiliki salah satu dari sedikit perangkat BlackBerry yang diluncurkan dengan menjalankan Android, seperti BlackBerry Priv 2017, kebijakan ini tidak berlaku. Perusahaan telah mengumumkan lebih dari setahun yang lalu bahwa transisi ke perusahaan perangkat lunak telah selesai.
Pada September tahun lalu, mereka mengumumkan akan mengambil langkah-langkah untuk menonaktifkan sistem warisan sebelum tanggal penghentian, yaitu 4 Januari. Sejak keluar dari permainan smartphone, Blackberry telah menemukan kembali dirinya sebagai perusahaan perangkat lunak keamanan internet yang membantu pemerintah dan semacamnya.
Perusahaan ini awalnya terkenal dengan keamanan email dan platform BlackBerry Messenger-nya. Bisa dikatakan ini bukan lompatan yang terlalu besar. Dalam pengumuman pada September 2020, perusahaan mengatakan BlackBerry berfokus pada penyediaan perangkat lunak dan layanan keamanan bagi perusahaan dan pemerintah di seluruh dunia.
Sejak beralih ke perangkat lunak perusahaan dan perusahaan keamanan siber, mereka telah menerima sejumlah pertanyaan terkait rencana untuk memberikan dukungan berkelanjutan BlackBerry 7.1 OS dan BlackBerry 10.
“Pada tahun 2017, kami berkomitmen untuk menyediakan setidaknya dua tahun lagi dukungan untuk BlackBerry 10 dan setidaknya dua tahun akses jaringan BlackBerry untuk perangkat BBOS,” tambah mereka.
Ikuti Whatsapp Channel Republika