REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kemajuan teknologi informasi sekarang ini telah membawa banyak perubahan pada semua sisi kehidupan manusia. Termasuk dalam memberikan kemudahan dalam layanan transaksi keuangan seperti yang sudah dilakukan Koperasi Baitul Maal wa Tamwil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (BMT UMY).
General Manager BMT UMY, Uang Wari, SE, MEK mengungkapkan, selama sepuluh tahun BMT UMY berkiprah, banyak inovasi yang dilakukan guna memberikan kepuasan dan kemudahan bagi para mitra.
Bahkan ketika virus Covid-19 mewabah di Tanah Air, berbagai program serta inovasi terus digulirkan. "Kita membuat aplikasi BMT UMY Mobile dan mengoptimalkan website www.bmtumy.com untuk memudahkan pelayanan kepada mitra, kemudian program pemberdayaan ekonomi dan bantuan sosial lainnya," kata General Manager BMT UMY, Uang Wari yang ditemui di kantornya, Rabu (29/12).
Menurutnya, aplikasi BMT UMY Mobile hadir untuk memberikan kemudahan bagi mitra yang memiliki mobilitas tinggi namun tetap ingin terhubung dalam transaksi keuangan secara syariah. Melalui aplikasi ini, mitra bisa bertransaksi dimanapun dan kapanpun.
Aplikasi ini memiliki beragam fitur yang tujuannya untuk memanjakan mitra. Antara lain bisa untuk mengecek saldo, transfer antar rekening, membayar internet ataupun listrik, serta melihat informasi-informasi BMT UMY lainnya. Guna makin melengkapi ranah digital, BMT UMY mengoptimalkan website dan media sosial BMT UMY.
"Dengan website dan media sosial BMT UMY, kami membangaun branding perusahaan, mengedukasi masyarakat dan memberikan informasi mengenai layanan BMT UMY," kata ketua pengurus BMT UMY, Misbahul Anwar, SE, MSi.
Misbahul menambahkan website yang dimiliki mempunyai sejumlah fitur mulai dari informasi mengenai pembiayaan yang mencakup prosedur hingga skema angsuran. Kemudian ada juga fitur mengenai cara membuka rekening, formulir pembukaan rekening dan pembiayaan online. "Program digitalisasi yang kami lakukan juga memungkinkan kami dari BMT UMY dapat terhubung dengan para mitra secara intens khususnya dalam pemberian edukasi," jelasnya.
Pemberdayaan
Di luar program digitalisasi, BMT UMY juga serius menggarap pemberdayaan dengan para mitra Mudharabah Budidaya Ikan dalam Ember (budikdamber) melalui pendampingan berkelanjutan hingga panen. Dalam akad Mudharabah ini, modal 100 persen berasal dari BMT UMY yakni alat, pakan dan bibit ikan lelenya.
Menurut Uang Wari, panen ikan lele Budikdamber ini tidak hanya dimanfaatkan untuk kebutuhan pangan sehari-hari, namun juga memiliki nilai bisnis kuliner yang menarik, salah satunya dijadikan nugget lele.
"Hasil panen ada yang didonasikan untuk pondok pondok pesantren, shelter pengungsian Covid 19 dan sekitar 186 bungkus nugget lele untuk korban terdampak bencana erupsi Gunung Semeru," paparnya.
Sebagaimana diketahui, BMT UMY memulai aktivitasnya sejak awal Februari 2011. Saat ini BMT UMY memiliki tiga kantor yaitu kantor pusat di Jalan Ibu Ruswo No 41-43 Prawirodirjan, Gondomanan Yogyakarta. Sedang untuk kantor cabang di kabupaten Bantul dan kabupaten Sleman.
Dalam beroperasinya BMT UMY konsen pada transaksi yang terbebas dari riba, ghoror dan dzalim. Dengan mengusung tagline transaksi syar’i tanpa riba. Ketika berdiri tahun 2011, modal awal Rp 184 juta dan saat ini total asetnya bertambah menjadi Rp 102 miliar lebih dengan anggota sebanyak 9.197 orang.
Dari 2018 hingga saat ini, sejumlah penghargaan berhasil di raih BMT UMY seperti Peringkat Koperasi 'Sangat Berkualitas' Tahun 2018 tingkat Provinsi DIY, lalu penghargaan Kreativitas Program Pendayagunaan Bidang Dakwah Terbaik Tahun 2019 dari LAZISMU DIY. Juara 1 Pemeringkatan Koperasi 'Sangat Berkualitas', Juara 3 Penilaian Kesehatan Koperasi serta penghargaan Rintisan Koperasi Modern Tahun 2021 tingkat Provinsi DIY.
Ikuti Whatsapp Channel Republika