Ahad 02 Jan 2022 15:36 WIB

Libur Tahun Baru, Pengunjung TSI Bogor Belum Meningkat Maksimal

Jumlah wisatawan pada libur Natal lebih banyak dibandingkan saat libur Tahun Baru.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Andi Nur Aminah
Wisatawan menunggang gajah Sumatera saat wisata satwa di Taman Safari Indonesia (TSI), Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Wisatawan menunggang gajah Sumatera saat wisata satwa di Taman Safari Indonesia (TSI), Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pada masa PPKM Level 2, animo masyarakat dalam mengunjungi Taman Safari Indonesia (TSI) di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor mengalami peningkatan, namun belum signifikan. Bahkan jumlah wisatawan pada libur Natal lebih banyak dibandingkan dengan saat libur Tahun Baru.

“Mengingat dalam kondisi normal, biasanya Taman Safari Indonesia menerima kunjungan wisatawan lebih banyak lagi. Namun peningkatan jumlah wisatawan terjadi pada tanggal 15 Desember 2021 masa PPKM Level 2 ini masih dirasakan belum maksimal,” ujar General Manager TSI Bogor, Emeraldo Parengkuan, Ahad (2/1).

Baca Juga

Lebih lanjut, Emeraldo mengatakan, saat ini TSI Bogor melakukan pembatasan wisatawan pada angka 75 persen dari total kapasitas. Namun, jumlah wisatawan pada hari biasa hanya mencapai 20 hingga 25 persen.

Sedangkan, pada akhir pekan dan hari libur jumlah wisatawan hanya mencapai 30 hingga 35 persen dari total kapasitas. “Sepanjang tahun 2021, jumlah kunjungan terbanyak terjadi pada bulan Agustus dan Desember,” ucapnya.

Direktur TSI, Jansen Manansang, mengatakan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 mulai dari pengunjung masuk dengan kendaraan, hingga di dalam area TSI sendiri. Dimana kendaraan pengunjung akan dibersihkan menggunakan disinfektan sebelum masuk ke area TSI Bogor.

Selanjutnya, sambung Jansen, pengunjung akan diperiksa suhu badannya. Jika terjadi kejadian yang tidak diinginkan, pengunjung bisa dibawa ke Rumah Sakit Paru Goenawan Partowidigdo yang terletak tidak jauh dari TSI.

“Karantina kita di RSPG cuma dua kilometer dari TSI. Itu keuntungan buat kita. Ditambah tempatnya luas sehingga tidak ngumpul semuanya,” ujar Jansen.

Meski area untuk mengunjungi satwa tidak memungkinkan untuk pengunjung berkumpul, Jansen mengatakan, kapasitas kunjungan di sejumlah wahana permainan TSI dibatasi sebanyak 50 persen pengunjung. Begitu juga dengan restoran yang berada di dalam area TSI.

“Kursi-kursi juga dilap, itu kita persiapkan semua. Seluruh SDM kita juga sudah divaksinasi lengkap dua kali,” ucapnya.

Jansen menambahkan, dengan meluasnya berita dan bertambahnya jumlah masyarakat yang divaksinasi, bisa meningkatkan angka kunjungan ke lokasi wisata TSI. Sekaligus pada hotel Royal Safari Garden milik TSI.

“Diharapkan okupansi hotel baik, dengan banyaknya statement masyarakat dan SDM yang sudah vaksin. Sehingga meyakinkan para wisatawan agar berkunjung,” tutur Jansen.

 

 

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement