Sleman Dukung Transformasi Digital Promosi Pariwisata
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Warga menunjukkan halaman aplikasi Visiting Jogja di Bantul, DI Yogyakarta. | Foto: ANTARA /Hendra Nurdiyansyah
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Digitalisasi sektor pariwisata di Kabupaten Sleman, DIY, merupakan sesuatu yang sangat penting untuk saat ini. Sebab, kata Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, digitalisasi akan memudahkan pengelola wisata maupun masyarakat.
Terutama, yang akan berkunjung ke tempat-tempat destinasi wisata yang ada di Sleman. Kemudahan dalam akses digitalisasi ini sangat bermanfaat, apalagi melalui ini pengunjung bisa tidak harus antri untuk memesan tiket.
Ia berharap, kehadiran aplikasi Visiting Jogja ini bisa ikut mendongkrak jumlah kunjungan wisata ke Sleman. Terlebih, selama pandemi Covid-19 yang melanda satu tahun terakhir kunjungan wisatawan mengalami penurunan. "Mudah-mudahan tahun depan pariwisata kita kembali bangkit," kata Danang.
Hal tersebut disampaikan Danang setelah menghadiri peluncuran resmi aplikasi Visiting Jogja oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X. Peluncuran ini turut dihadiri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno.
Dalam sambutannya, Sultan menuturkan, transformasi digital berbasis pariwisata sangat mendukung perkembangan pariwisata di DIY, terlebih dalam suasana pandemi Covid-19. Sebab, pandemi bukan menjadi alasan untuk tidak memikirkan pariwisata.
"Terlebih, pariwisata merupakan salah sektor dalam pembangunan di DIY. Visiting Jogja merupakan salah satu usaha meningkatkan pariwisata di DIY," ujar Sultan.
Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo menyampaikan, aplikasi ini merupakan media informasi. Seperti destinasi-destinasi wisata favorit, ragam budaya, agenda-agenda, serta berbagai ekonomi kreatif yang ada di Yogyakarta.
Dalam aplikasi Visiting Jogja terdapat pula fitur reservasi destinasi wisata atau agenda, potongan harga dan ada aplikasi QR code Peduli Lindungi. Artinya, banyak keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh oleh pengguna aplikasi tersebut.
Selain itu, bagi pemerintah daerah, ada keuntungan karena dapat pula mengetahui data profil wisatawan yang akan berkunjung dan data Pendapatan Asli Daerah (PAD) wisata secara real time. Bahkan, data-data bisa terpantau secara daring.
"Terdapat 255 destinasi pariwisata, 9 paket wisata dan reservasi pembelian tiket agenda, ada 19 agenda, 110 hotel dan 65 kuliner dalam fitur Visiting Jogja ini," kata dia.