Senin 03 Jan 2022 11:10 WIB

Lamongan Butuh Pompa Air yang Memadai untuk Atasi Banjir dari Luapan Bengawan Solo

Laomongan butuh pompa air berdaya sedot 1000 hingga 4000 liter per detik.

Rep: rilis/ Red: Muhammad Subarkah
 Sejumlah bocah membawa air mineral menggunakan rakit saat banjir menggenangi Desa Truni, Kecamatan Babat, Lamongan, Jawa Timur, beberapa waktu yang lalu. (ikustrasI).
Sejumlah bocah membawa air mineral menggunakan rakit saat banjir menggenangi Desa Truni, Kecamatan Babat, Lamongan, Jawa Timur, beberapa waktu yang lalu. (ikustrasI).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional, Prof Zainuddin Maliki mengatakan Kabupaten Lamongan butuh pompa air yang cukup untuk cegah bahas banjir. Apalagi banjir di Lamongan pada  tahun ini merendam wilayah yang cukup luas, yakni Babat, Sekaran, Karanggeneng, Kalitengan, Turi, Karangbinangun dan juga Glagah. 

"Pada tahun-tahun sebelumnya banjir terjadi sekitar bulan Februari tetapi beberapa tahun terakhir sudah terjadi sejak bulan November-Desember banjir telah menggenangi sejumlah wilayah di Kecamatan Babat,"  kata Zainuddin Maliki  dalam rilisnya usai bertemu Bupati Yuhronur Effendi di Pendopo Kabupatan Lamongan, Ahad (2/22). 

Pembicaraan difokuskan kepada penyelesaian jangka pendek dan jangka panjang. Bupati yang juga didampingi Sekretaris Daerah menegaskan bahwa dalam jangka pendek, pemda Lamongan memaksimalkan penggunaan pompa air dan memastikan seluruh Dam yang ada dibuka dan bisa berfungsi memperlancar aliran air dengan baik. 

Menurut bupati, banjir di Lamongan antara lain memang disebabkan luapan Bengawan Solo. Untuk mengaasai masalah ini Pemerintah Daerah Kabupaten Lamongan juga telah meminta bantuan penyediaan pompa air dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo.