Senin 03 Jan 2022 14:22 WIB

Kapten Ony Arianto Pimpin Penyelamatan Dua Warga Terjebak Lahar Dingin Semeru

Dua kakek terjebak banjir lahar dingin Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Senin.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Kondisi rumah warga yang tertimbun pasir di Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (9/12/2021).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Kondisi rumah warga yang tertimbun pasir di Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (9/12/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Dua kakek yang terjebak banjir lahar dingin Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, berhasil dievakuasi dengan selamat. Keduanya dievakuasi oleh tim yang dipimpin oleh Komandan Koramil (Danramil) Pasirian Kapten Arm Ony Arianto pada Senin (3/1) dini hari WIB.

Dua warga, yaitu Suara (60 tahun) dan Buang (50) warga Dusun Purut, Desa Bades, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, terjebak banjir lahar dingin Gunung Semeru di lahan Arsad Subekti yang berada di tengah aliran Sungai Regoyo, Dusun Krajan, Desa Bades, Kecamatan Pasirian, Ahad (2/1) sore WIB.

Baca Juga

"Kami mengevakuasi warga yang lebih tua dulu, yakni pak Suara selesai dievakuasi pukul 01.15 WIB dan evakuasi kedua pak Buang selesai pukul 01.45 WIB," kata Kapten Arm Ony Arianto di Kabupaten Lumajang, Senin. Menurut dia, proses emergency korban selesai pada pukul 02.30 WIB dan pergeseran personel evakuasi serta pelepasan sarana-prasarana di lokasi selesai pukul 04.30 WIB.

Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Joko Sambang mengatakan, kegiatan evakuasi dilakukan mengingat volume debit air tidak kunjung surut dan dikhawatirkan terjadi banjir lahar dingin susulan. Kronologis evakuasi, yakni pada Ahad pukul 23.00 WIB, tim evakuasi dari BPBD Kabupaten Lumajang tiba di lokasi aliran Sungai Regoyo, Dusun Krajan, Desa Bades.

Pada pukul 23.15 WIB, tim evakuasi melaksanakan brifing yang dipimpin Kapten Ony, dan selanjutnya tim evakuasi mempersiapkan peralatan untuk melaksanakan evakuasi dua orang yang terjebak di aliran Sungai Regoyo. "Pada Senin pukul 01.15 WIB, Bapak Suara dievakuasi terlebih dahulu dikarenakan usia yang sudah tua," kata Joko.

Untuk proses evakuasi, menurut Joko, menggunakan cara penyeberangan secara menggantung dengan tali yang dibentangkan dan diikat di pohon kelapa. Kemudian, evakuasi kedua dilakukan pada pukul 01.45 WIB untuk menyelamatkan Buang dengan cara yang sama sampai di sisi utara sungai dan pukul 02.00 WIB.

"Korban diantar ke rumah masing-masing oleh petugas kesehatan setelah dicek kondisi kesehatannya. Pada pukul 04.30 WIB, kegiatan evakuasi selesai dalam keadaan aman dan lancar, serta kedua korban dalam keadaan selamat," ucap Joko.

Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati pun meninjau lokasi terjebaknya kedua warga Desa Bades tersebut pada Ahad malam WIB. Pihaknya memastikan dua warga yang terisolasi akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru terus dipantau dan segera dievakuasi.

Dari penuturan warga sekitar, Buang dan Suara bersama kerbau peliharaannya terjebak saat bercocok tanam dan saat lahar dingin datang, keduanya sedang menyelamatkan diri. Namun, Suara dan Buang justru terjebak di tengah-tengah aliran Sungai Regoyo yang cukup deras akibat banjir lahar dingin.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement