Miliarder Bill Gates bukan orang yang suka membuat resolusi tahun baru. Meski demikian, Gates tetap berharap 2022 lebih baik dari tahun kemarin.
“Saya tidak pernah menjadi orang yang memiliki resolusi besar di tahun baru. Saya tidak memiliki tujuan khusus dalam pikiran untuk 2022,” tulis Gates di posting blog akhir tahunnya bulan lalu. "Tapi apa yang saya harapkan, tahun depan jauh lebih mapan daripada yang ini."
Mengutip CNBC Make It di Jakarta, Selasa (4/1/22) Gates tidak menetapkan tujuan untuk tahun mendatang. Ia justru bertanya-tanya kepada dirinya selama satu tahun terakhir: Apa yang salah selama setahun terakhir? Apa yang benar? Apa yang dia harapkan selama 365 hari ke depan?
Baca Juga: Hobi Donasi, Bill Gates dan Mantan Istri Sedekah Rp214 Triliun Sepanjang Tahun 2021
Gates mencatat, seiring bertambahnya usia, pertanyaan tahunannya telah berkembang menjadi lebih pribadi.
“Apakah saya mencurahkan cukup waktu untuk keluarga saya? Apakah saya belajar cukup banyak hal baru? Apakah saya mengembangkan persahabatan baru dan memperdalam yang lama?” tulisnya dalam esai 2018-nya. “Ini akan menggelikan bagi saya ketika saya berusia 25 tahun, tetapi seiring bertambahnya usia, itu jauh lebih bermakna.”
Keinginan Bill Gates untuk tahun 2022 menjadi "lebih mapan" masuk akal. Tahun lalu merupakan tahun yang berat bagi Gates. Selain mengadvokasi solusi untuk Covid dan perubahan iklim melalui Bill and Melinda Gates Foundation, ia juga bercerai dari istrinya yang telah menemaninya selama 27 tahun. Ia juga tengah menjalani tuduhan pelanggaran di tempat kerja, menghadapi hoax, ditambah lagi melihat putri pertamanya menikah.
Meski demikian, Gates dan Melinda French Gates berencana untuk tetap bekerja sama sebagai ketua bersama yayasan filantropi mereka.
Alasan Gates tidak membuat resolusi tahun baru sebenarnya masuk akal. Menurut psikolog klinis Joseph J. Luciani, sekitar 80% orang yang menetapkan resolusi Tahun Baru akan melupakan hal itu pada minggu kedua Februari.
Alasannya, tujuan muluk dan pola pikir yang berorientasi pada hasil jauh lebih sulit dicapai daripada keberhasilan kecil dan pola pikir berorientasi proses.
“Anda tidak dilahirkan dengan disiplin diri; Anda mendapatkannya,” kata Luciani. "Seperti otot, Anda perlu mengembangkan otot disiplin diri Anda, satu demi satu tantangan."