REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-–Unggun Surya Saputra (38) warga Kecamatan Gunung Sugih mengaku sangat terbantu dengan adanya bantuan modal dari Program KUA Percontohan Ekonomi Umat. Program yang diluncurkan Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama pada Maret 2021 lalu itu ditujukan untuk 110 keluarga yang berada di 11 KUA di Indonesia.
Dengan bantuan modal senilai Rp 10 juta per keluarga, Bakpia Aak yang dirintis Unggun sejak tahun 2014 kini semakin berkembang karena bisa memproduksi 700 hingga 1.000 biji per hari.“Kalau dahulu karena modalnya pas-pasan, bahan bakunya terbatas sehingga produksinya juga tidak sebanyak saat ini,” ujar Unggun saat dihubungi bimasislam, Senin (3/1/2022).
Menurut Unggun, modal tersebut juga membantu mengurangi bebannya untuk belanja bahan baku setiap hari. “Kalau sekarang Alhamdulillah belanja bahan-bahannya hanya sepekan sekali, tidak seperti sebelumnya hampir setiap hari saya harus ke pasar yang lumayan jauh dari sini,” ungkapnya.
“Harga Bakpia Aak ini mulai dari 1.000 hingga 1.500 rupiah. Jadi meskipun dengan harga yang murah, kami tetap menjamin kualitas rasa. Alhamdulillah banyak yang bilang enak dan yang terpenting usaha tetap lancar,” katanya.
Untuk menambah kepuasan pelanggan, Unggun juga sudah mengajukan produknya untuk mendapatkan sertifikasi halal oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).“Kami tentu berharap usaha ini bisa meningkatkan kontribusi pertumbuhan ekonomi masyarakat. Sebab salah satu kekuatan ekonomi yang bisa menopang perekonomian Indonesia adalah Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ini,” katanya.