REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) resmi menutup pelaksanaan posko Natal dan Tahun Baru 2022 yang berlangsung sejak 17 Desember 2021 sampai 4 Januari 2022.
Selama masa Nataru, tercatat sebanyak 4.442 calon pengguna jasa kereta api (KA) yang gagal berangkat dikarenakan tidak terpenuhinya persyaratan perjalanan menggunakan KA.
Menurut Manager Humas Daop 2 Bandung, Kuswardoyo, ribuan calon penumpang KA tersebut batal berangkat karena beberapa penyebab. Yakni, dibatalkan oleh penumpang sebanyak 1.496 orang, belum vaksin kedua sebanyak 552 orang, tanpa PCR di bawah 12 tahun sebanyak 1.257 orang, suhu badan di atas 37,3 derajat celcius sebanyak 23 orang, tidak memiliki hasil antigen sebanyak 1.009 orang, tanpa hasil vaksin sebanyak 101 orang dan tidak menggunakan masker sebanyak 4 orang.
"Selama masa Nataru kali ini Daop 2 Bandung melayani total 536.817 pelanggan KA. Yakni, terdiri atas 77.472 pelanggan KA Jarak Jauh dan 459.345 pelanggan KA Lokal," ujar Kuswardoyo dalam siaran persnya, Kamis (6/1).
Kuswardoyo mengatakan, jika dibandingkan jumlah tempat duduk yang disediakan pada masa Nataru 2021/2022, okupansi KA jarak jauh hanya mencapai 54,5 persen. Sementara KA lokal hanya mencapai 66,6 persen dari tempat duduk yang disediakan.
Selama periode Nataru 2021/2022, kata dia, total perjalanan KA Jarak Jauh dan Lokal yang dioperasikan setiap harinya adalah sebanyak 19 perjalanan KA Jarak Jauh terdiri dari 17 perjalanan reguler dan 2 perjalanan fakultatif dan 62 perjalanan KA lokal.
“Alhamdulillah, pelaksanaan posko Natal dan Tahun Baru tahun ini dapat berjalan lancar, aman, dan terkendali. Meski frekuensi perjalanan bertambah jika dibandingkan masa Nataru sebelumnya, namun pelayanan berjalan dengan baik dan kami tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat,” paparnya.
Menurut Kuswardoyo, secara keseluruhan jika dibandingkan Nataru tahun lalu, yakni, tercatat peningkatan penumpang sebesar 10 persen dari 483.578 pada Nataru 2020/2021 menjadi 536.817 pada Nataru 2021/2022."Hal tersebut disebabkan bertambahnya frekuensi perjalanan KA," katanya.
Meski ada peningkatan dibandingkan Nataru tahun 2021, kata dia, jumlah pelanggan yang KAI Daop 2 Bandung layani hanya 43 persen jika dibandingkan masa libur Nataru sebelum pandemi di 2020. Peningkatan pelanggan disertai pengawasan prokes secara ketat ini diharapkan dapat membangkitkan kinerja KAI dalam memasuki tahun 2022.
"Adapun puncak volume pelanggan pada periode Nataru 2021/2022 terjadi pada Ahad, 19 Desember 2021 sebanyak 34.629 pelanggan Kereta Api," katanya.
KAI, kata dia, konsisten menjalankan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran Covid-19 melalui transportasi kereta api. KAI memastikan hanya pelanggan yang benar-benar memenuhi ketentuan yang boleh berangkat naik KA pada masa Nataru ini sesuai dengan regulasi pemerintah.
Untuk membantu pelanggan melengkapi persyaratan naik KA di masa Nataru 2021/2022, KAI Daop 2 Bandung, telah menyediakan layanan tes PCR di stasiun Bandung dan Kiaracondong.
Hal ini sesuai dengan Surat Edaran Kementerian Perhubungan RI Nomor 112 Tahun 2021, yakni pada periode 24 Desember 2021 sampai 2 Januari 2022, pelanggan berusia di bawah 12 tahun wajib menunjukkan hasil negatif PCR. Total peserta yang melakukan tes PCR di stasiun adalah sebanyak 464 peserta.
Kuswardoyo mengatakan, keberhasilan dalam melayani pelanggan di masa Nataru 2021/2022 ini tak lepas dari peran seluruh insan KAI dan kolaborasi dengan seluruh pihak dalam memberikan pelayanan terbaik kepada para pelanggan yang mengutamakan pelayanan dan keselamatan.
“Terima kasih juga kami sampaikan kepada para pelanggan KAI atas pilihannya menggunakan transportasi kereta api selama masa Nataru 2021/2022 dan telah mematuhi protokol kesehatan yang diterapkan. KAI akan menjaga kepercayaan tersebut dengan terus meningkatkan pelayanan di tahun 2022 ini,” paparnya.