Jumat 07 Jan 2022 19:09 WIB

Revitalisasi Situ Bagendit Garut Sudah di Atas 90 Persen

Nilai kontrak pada penataan kawasan Situ Bagendit adalah sekitar Rp 81 miliar

Rep: bayu adji p/ Red: Hiru Muhammad
Suasana Situ Bagendit di Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Selasa (3/11).
Foto: Diskominfo Kabupaten Garut.
Suasana Situ Bagendit di Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Selasa (3/11).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT--Progres revitalisasi objek wisata Situ Bagendit di Kabupaten Garut diklaim sudah mencapai di atas 90 persen. Ditargetkan, revitalisasi objek wisata yang bereda di Kecamatan Banyuresmi itu dapat selesai pada akhir Januari 2022.

Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil, mengatakan, progres revitalisasi objek wisata Situ Bagendit sudah mencapai 90 persen. Hanya tinggal beberapa hal yang harus diperbaiki, yaitu lanskap dan taman. Apabila pengerjaan cepat, ia optimistis Situ Bagendit sudah bisa kembali beroperasi pada Februari 2022. "Saya berdoa mudah-mudahan ini beres Febuari dan bisa dimanfaatkan," kata dia saat berkunjung ke Kabipaten Garut, Kamis (6/1).

Baca Juga

Ia berharap, Situ Bagendit dapat beroperasi kembali sebelum jalur kereta api Cibatu-Garut diresmikan. Sebab, salah satu tujuan reaktivasi jalur kereta itu adalah untuk meningkatkan sektor pariwisata di Kabupaten Garut.  "Kan tujuan kereta api mau ke Bagendit. Kalau keret apinya dibuka, Bagendit belum kan jadi kurang maksimal," kata dia.

Sebelumnya, Wakil Bupati (Wabup) Garut, Helmi Budiman, juga sempat meninjau pengerjaan revitalisasi objek wisata itu pada Ahad (2/1). Menurut dia, progres revitalisasi Situ Bagendit itu kini sudah mencapai progress 95 persen.  "Sudah 95 persen. Jadi ada perpanjangan untuk menyelesaikan yang 5 persen," kata dia melalui keterangan resmi.

Untuk menyelesaikan revitalisasi ini, lanjut dr. Helmi, pihaknya memperpanjang waktu pengerjaan hingga 50 hari. Ia berharap pembangunan ini segera diselesaikan.  Diberitakan sebelumnya, nilai kontrak pada penataan kawasan Situ Bagendit adalah sebesar Rp 81 miliar. Penataan yang dilakukan adalah pembangunan pintu masuk dan area parkir, area plaza, dermaga wisata, amfiteater, pujasera, masjid, serta bangunan penunjang lainnya. 

Total lahan yang dibutuhkan pada penataan tahap pertama seluas 3,5 hektare, pedestrian dengan panjang 6,7 kilometer, dan pembangunan Pulau Nusa Kelapa seluas 2,3 hektare. Sementara jangka waktu yang ditetapkan dalam kontrak tersebut yaitu selama 435 hari atau kurang lebih 14 bulan.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut, Budi Gan Gan, mengatakan, saat ini masih ada beberapa spot yang belum selesai 100 persen dalam revitalisasi Situ Bagendit. Ia mencontohkan, proyek yang belum selesai adalah pembangunan menara pandang dan taman. Diperkirakan itu selesai pada 30 Januari. Kendati demikian, ia belum bisa memastikan waktu terkait Situ Bagendit akan kembali dapat dibuka. "Kami akan ada dua opsi untuk pembukaannya, apakah langsung dibuka ketika selesai atau menunggu operator ditunjuk baru dibuka," kata dia saat dikonfirmasi Republika, Jumat (7/1).

Ia menambahkan, Gubernur Jabar juga sempat menyoroti beberapa bagian dalam revitalisasi Situ Bagendit yang harus diselesaikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut. Contohnya, di kawasan itu terdapat tempat-tempat yang harus ditumbuhi rumput. Dalam perjanjian kerja, hal itu harusn dikerjakan oleh Pemkab Garut. 

Selain itu, Budi menambahkan, kondisi Situ Bangendit saat ini juga tertutup oleh tanaman teratai. Alhasil, pemandangan di objek wisata itu kurang bagus. "Itu kan harus dibersihkan dulu. Bayangkan saja, selama satu tahun tak pernah dibersihkan karena ada pembangunan. Jangan sampai pada dibuka, malah jadi menimbulkan imej tak baik," kata dia.

Atas dasar pekerjaan tambahan itu, Budi belum berani memastikan waktu Situ Bagendit dapat kembali dibuka untuk wisatawan. Pihaknya akan segera melakukan rapat dengan para pimpinan untuk memutuskannya."Itu kan tidak terlalu berat sebenarnya yang harus dikerjakan pemda. Kalau ada anggaran mah cepat, sebulan selesai," kata dia.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement