REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Mantan staf klub Real Madrid, Manuel Angel Romero, mengungkapkan, Barcelona pernah menyia-nyiakan Xavi Hernandez ketika masih muda, dua dekade lalu. Dalam laporan Sportskeeda, Selasa (11/1/2022), hal itu terjadi pada 10 Januari 1999.
Saat itu, Xavi masih berusia 18 tahun dan sudah masuk ke tim utama Blaugrana. Namun pelatih Barcelona kala itu, Louis van Gaal, dikabarkan enggan memainkan Xavi dan menaruhnya di bangku cadangan. Hal ini membuat Joaquim, ayah Xavi marah terhadap Barcelona dan mengancam memindahkan anaknya ke Real Madrid.
"Mereka tidak tahu apa yang sudah dimiliki dan siapa sosok Xavi sesungguhnya. Mereka hanya melihat (Pep) Guardiola. Jika Anda mau, ayo ke Real Madrid," kata Romero menirukan pernyataan Joaquim.
Perkataan Joaquim pun ditanggapi serius oleh Romero. Akan tetapi, Xavi tidak pernah pindah dari Barcelona untuk berseragam Real Madrid.
Xavi bahkan menjadi pemain Barcelona dengan caps terbanyak (767 pertandingan) sebelum dipecahkan Lionel Messi pada musim 2020/2021 lalu.
Bersama Blaugrana, Xavi berhasil mempersembahkan delapan trofi La Liga Spanyol, empat gelar Liga Champions, dua kompetisi Eropa lainnya. Ia juga berhasil membantu timnas Spanyol meraih satu trofi Piala Dunia pada 2010 lalu. Kini Xavi menjadi pelatih Barcelona.
"Tentu kami ingin merekrut Xavi. Saya ingin mendatangkannya ketika dia masih muda," jelas Romero.