REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pasokan batu bara untuk PLN sudah aman. PLN juga menyampaikan hal yang sama.
Sayangnya, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Ridwan Djamaludin mengatakan aman yang dimaksud hanyalah diatas kertas. Hingga Selasa (11/1/2022) malam, sejatinya PLN masih menanti batu bara sampai ke pembangkit.
"Yang kita tunggu sekarang adalah delivery-nya. Yang sudah diamankan itu kontraknya sudah, artinya volumenya. Sudah ada alokasi, tapi kapalnya belum bergerak," ujar Ridwan, Selasa (11/1) malam.
Ridwan menjelaskan, dari kepastian volume yang berdasarkan kontrak yang ada maka saat ini stok batubara di PLN sebesar 15 Hari Operasi (HOP). "Pasokan untuk PLN sudah membaik. Kebutuhan PLN yang tadinya berpotensi mematikan pembangkit, sekarang sudah 15 HOP," ujar Ridwan.
Selain itu, kata Ridwan kebijakan larangan ekspor masih tetap berlaku sampai 31 Januari 2022. "Larangan ekspor masih berlaku sampai 31 Januari 2022. Yang mau dikapalkan, itu belum diputuskan. Akan dievaluasi para menteri Rabu," tambah Ridwan.