REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Kementerian Agama, Tarmizi Tohor menginginkan peningkatan kualitas amil zakat berawal dari penguatan kurikulum di Perguruan Tinggi. Hal ini disampaikan Tarmizi, saat menjadi pembicara dalam acara Wisuda Program Magang Kampus Angkatan I yang diselenggarakan oleh Forum Zakat (FOZ) secara virtual di Jakarta, Rabu (12/1/2022).
"Hal ini penting, karena nantinya yang mengelola zakat (amil) harus sesuai dengan jurusannya sehingga pasti lebih memahami, baik secara teori maupun praktik" terangnya.
Tarmizi mengapresiasi adanya gerakan inovasi yang dilakukan oleh FOZ berupa program Kampus Zakat. Menurutnya, hal ini dapat meningkatkan pengalaman mahasiswa yang dapat menjadi pelopor gerakan kemajuan zakat dan potensi zakat nasional.
"Dengan adanya program ini, diharapkan dapat mewujudkan peningkatan literasi zakat, peningkatan pengumpulan zakat, perbaikan tata kelola zakat, serta optimalisasi pendistribusian dan pendayagunaan zakat," lanjutnya.
Tarmizi menambahkan, penguatan kurikulum di Perguruan Tinggi, teori materi kuliah, dan organisasi kampus, dapat menciptakan peluang untuk pengelolaan zakat secara modern.
"Karena sejauh ini pengelolaan zakat masih banyak yang dilakukan secara tradisional, sehingga harus dikembangkan dari kampus agar sesuai dengan perkembangan zaman," tutupnya.
Dalam acara Wisuda Program Magang Kampus Angkatan I ini, FOZ mewisuda sebanyak 141 mahasiswa yang berasal dari 14 Universitas dan telah melakukan magang di 36 Organisasi Pengelola Zakat (OPZ).