Senin 17 Jan 2022 22:14 WIB

Fatubraun Jadi Destinasi Wisata Unggulan di Kupang

Pemkab Kupang terus menata dan membangun infrastruktur di Fatubraun.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Gunung Fatubraun. Fatubraun jadi destinasi wisata unggulan Kabupaten Kupang, NTT.
Foto: pariwisatakabkupang.org
Gunung Fatubraun. Fatubraun jadi destinasi wisata unggulan Kabupaten Kupang, NTT.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Bupati Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Korinus Masneno, mengatakan, destinasi wisata Fatubraun dan Pantai Teres di Kecamatan Amarasi Selatan yang memiliki panorama alam yang indah. Keduanya merupakan kawasan wisata unggulan daerah itu.

"Dua lokasi wisata itu menjadi lokasi tujuan wisata unggulan di Kabupaten Kupang karena memiliki panorama alam yang sangat indah untuk dikunjungi wisatawan," kata Korinus ketika dihubungi di Kupang, NTT, Senin (17/1/2022).

Baca Juga

Untuk itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kupang terus menata dan membangun berbagai infrastruktur dalam kawasan wisata Pantai Teres maupun di Fatubraun. Beberapa fasilitas yang telah dibangun di kawasan pantai Teres, kata dia, seperti aula Lopo besar, panggung terbuka di pinggir pantai, taman bunga bougenvil, Lopo-Lopo bersantai, tempat untuk pengunjung bisa minum air langsung dari keran, kolam renang, kolam pemancingan ikan, ditambah dengan penerangan sehingga kawasan pantai Teres.

"Pemkab Kupang juga menyiapkan teropong di Puncak Fatubraun yang sedang dipesan dari Selandia Baru sehingga melengkapi fasilitas di lokasi wisata ini agar dinikmati oleh para pengunjung," ungkap Korinus.

Ia juga mengatakanpembangunan, fasilitas dalam kawasan pantai Teres dilakukan secara swadaya oleh masyarakat dan menekan biaya yang lebih hemat. Sebagai contoh Lopo 1 unit jika diproyekan harganya sekitar Rp 75 juta, namun dikerjakan masyarakat hanya Rp25 juta per unit.

Ia menambahkan, Lopo yang besar dalam kawasan wisata Pantai Teres bisa dijadikan aula pertemuan baik untuk kegiatan pemerintahan maupun pihak swasta yang melaksanakan pertemuan sambil berwisata. Salah satu fasilitas yang masih diharapkan ialah penyambungan jaringan listrik PLN ke lokasi wisata ini yang belum terealisasi.

"Kami akan segera menyurati Menteri BUMN agar listrik dapat dikerjakan menuju lokasi wisata, sehingga geliat ekonomi masyarakat di daerah itu bertumbuh," kata  Korinus.

Ia sangat optimis arus kunjungan wisata ke dua lokasi wisata itu sangat tinggi karena panorama alam di dua lokasi itu sangat indah baik pada saat matahari terbit maupun matahari terbenam.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement