REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG – Minimnya jiwa kepimpinan di kalangan generasi milenial membuat Yayasan Alumni Peduli Institut Pertanian Bogor IPB (YAPI IPB) mencanangkan program mencetak 1.000 pemimpin yang lahir dari kampus setiap tahun. Program itu, menurut Ketua Pengurus YAPI IPB Jamil Azzaini, akan dilakukan berbarengan dengan pemberian beasiswa kepada para mahasiswa. Dia berharap dana yang disalurkan akan meningkat 738 persen.
“Setiap tahun kami akan menyalurkan dana beasiswa Rp 9,6 miliar untuk tujuan tersebut,” kata Jamil dalam pidato pengukuhan kepengurusan YAPI IPB 2021-2026, di Subang, Ahad (16/1).
Jamil menambahkan, tiap tahun memang banyak mahasiswa IPB yang tak bisa merampungkan pendidikan di IPB karena kekurangan biaya. Tugas YAPI IPB, katanya lagi, bukan hanya menyalurkan beasiswa. “Tapi mencetak lahirnya pemimpin, inovator dan orang-orang yang punya kepedulian membangun masyarakat sekitarnya dan bangsa,” ujar Jamil dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Jamil menyebutkan, YAPI IPB sejak berdiri 2016 hingga 2021, telah membantu memberi beasiswa kepada 735 mahasiswa dengan dana sebesar Rp 6,5 miliar selama lima tahun atau sekitar 147 mahasiswa per tahun dan Rp 1,3 miliar per tahun. “Tahun 2022 ini, dengan kepengurusan yang baru, angka itu diharapkan naik 680 persen dari sisi jumlah mahasiswa yang mendapat bantuan atau melonjak 738 persen dari sisi jumlah dana yang disalurkan,” tuturnya.
Karena itu Jamil berharap, seluruh alumni IPB bahu-membahu mendukung program mencetak pemimpin dari kampus. “Jangan lupakan jas merah, jangan lupakan sejarah. Saya, kita semua para alumni punya ‘utang besar’ pada kampus IPB yang telah berkontribusi membangun karakter sehingga para alumni bisa ada posisi seperti sekarang. Mari kita cetak pemimpin dari kampus,” ujarnya.
Fathan Kamil, ketua Dewan Pembina YAPI IPB, berharap para pengurus organisasi ini bisa bergerak dengan kecepatan tinggi. “Kewajiban sejarah kita, para alumni, adalah membangun kepemimpinan nasional. Itulah sumbangan terbaik yang bisa dilakukan para alumni,” katanya.
Di semua sektor, menurut Fathan lagi, sangat dibutuhkan pemimpin-pemimpin yang punya visi jauh, maka peran YAPI IPB sangatlah penting. Dengan jaringan 180.000 alumni IPB di berbagai daerah, Fathan berharap para alumni IPB bisa membantu para mahasiswa untuk maju dan menjadi pemimpin.
Dengan cara itu, mahasiswa bukan hanya menerima dana, tapi mereka didorong dengan kecepatan penuh agar mempunyai kapasitas untuk menjadi pemimpin. “Jadi yang masuk menjadi penerima dana ke YAPI bukanlah orang-orang yang minder, tapi orang yang bangga dan punya tekad kuat ingin menjadi pemimpin,” Fathan menambahkan.
Ketua Himpunan Alumni IPB Walneg S Jas menyambut baik program-program YAPI. Dia menuturkan IPB memang punya kebijakan untuk tetap melanjutkan program perekrutan mahasiswa yang berasal dari kalangan menengah-bawah.”Berdasarkan catatan IPB, mahasiswa yang bisa membayar penuh uang pendidikan IPB itu hanya 20 persen mahasiswa saja,” ujarnya. Ini bagian sumbangan IPB untuk melahirkan para pemimpin dari berbagai pelosok daerah meski tidak berkecukupan.
Dalam acara Rapat Kerja Pengurus YAPI IPB yang berlangsung Ahad (16/1) di kantor Institut Bisnis Ekonomi Kerakyatan (IBEKA), Subang, juga dilakukan pelatihan pembekalan untuk calon penerima mahasiswa baru. “Pelatihan itu perlu agar para mahasiswa itu tidak terjebak pada persoalan hidup (life trap) sepele sehingga tidak bisa maju,” ujar Tri Mumpuni, alumni IPB yang dikenal sebagai pionir membangun desa-desa lewat sumbangan pembangkit listrik kecil atau mikro hidro.
Puluhan mahasiswa yang hadir di markas IBEKA itu digembleng dengan sejumlah trainer dan motivator. Mereka diajak untuk menyelami masalah dan mencari solusinya lewat berbagai tugas di dalam dan luar ruangan.
Yayasan Alumni Peduli Institut Pertanian Bogor (YAPI IPB) adalah organisasi di bawah kepengurusan Himpunan Alumni IPB yang bergerak di bidang pencarian beasiswa, penyaluran dan pelatihan mahasiswa. Organisasi ini lahir 2016, telah memberikan bantuan kepada 735 mahasiswa dan dana Rp 6,5 miliar selama lima tahun. Yayasan ini bergerak mencari dana beasiswa dengan banyak program, di antaranya program crowdfunding, dana korporat dan perorangan.