REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dua pengusaha muda Nurdini Priastiti dan Sanaya Ratu Saphira meyakini, bahwa setiap orang memiliki keistimewaan masing-masing. Bahkan, keduanya pun, sepakat memberikan royalti atas karya yang dihasilkan para penyandang autis.
Untuk itu, keduanya pun kemudaian membuat Dama Kara guna memproduksi berbagai produk fashion. Melalui produk fashion, kedua Founder Dama Kara itu berkomitmen untuk mengangkat karya yang dihasilkan para penyandang autis secara tradisional dan mendukung terapi menggambar bagi mereka.
Nurdini mengatakan, karya Dama Kara terbagi menjadi koleksi kolom ganjil dan genap. Kolom ganjil antara lain beragam kain tradisional, salah satunya batik. Selanjutnya, hasil penjualan kain tersebut digunakan untuk mendukung terapi penyandang autis lainnya.
"Jadi teman-teman penyandang autis ini bisa terapi secara gratis," ujar Nurdini dalam keterangan resminya, Selasa (18/1/2022).
Dukungan terapi tersebut, kata dia, berupa tenaga pengajar, alat-alat yang digunakan untuk menggambar dan sebagainya. Selanjutnya, hasil karya gambar penyandang autis itu akan dikurasi untuk dimasukan ke dalam volume genap.
"Koleksi 1,3,5 (ganjil) merupakan kain tradisional. Sedangkan 2,4,6 (genap) merupakan hasil karya teman-teman penderita autis. Nah, di kategori ini, penderita autis akan mendapatkan royalti dari hasil karyanya tersebut, sehingga mereka memiliki penghasilan setiap bulan," paparnya.
Menurut Nurdini, sejauh ini sudah sekitar 50 penyandang autis sedang mengikuti pelatihan mendesain kain batik. Sedangkan untuk karya-karya yang sudah diangkat menjadi motif baju, baru 4 orang.
"Program ini digulirkan sejak awal berdiri Dama Kara yakni dua tahun yang lalu,"katanya.
Nurdini mengatakan, promosi yang dilakukan di sosial media tidak memberitahukan kepada calon pembeli bahwa produk yang mereka pakai merupakan hasil karya penyandang autis. Umumnya, kata dia, para calon pelanggan baru mengetahui setelah membeli produk bahwa baju yang mereka pakai merupakan buah tangan penyandang autis.
"Kita ingin pelanggan beli produknya bukan karena kasihan, tapi lebih karena mereka suka dengan bajunya. Setelah para pembeli tahu biasanya mereka menyebarkan infonya ke calon pembeli lainnya," katanya.
Dama Kara berharap, akan terlahir kebanggaan dan apresiasi terhadap penyandang autis dari keluarga dan lingkungan sekitar. "Melalui langkah kecil ini, kami berharap bisa merangkul rekan-rekan istimewa lainnya untuk berkarya melalui Dama Kara. Kami percaya, berkarya tak mengenal keterbatasan," katanya
Berkenaan dengan motif maupun desain, Dama Kara tidak tergantung pada trend yang sudah ada. Namun, sebagai pengusaha tidak tertutup kemungkinan melihat trend busana yang sedang berjalan misalnya pemilihan warna. Termasuk, mempertahankan motif yang menjadi permintaan dari pelanggan setia Dama Kara.
"Kita lihat dulu apa yang kita punya kemudian kita angkat bahkan inginnya kita yang menjadi trendnya bukan kita yang ngikutin trend. Ini menjadi salah satu strategi bisnis kita juga," katanya.
Sementara menurut Founder Dama Kara lainnya, Sanaya Ratu Saphira, ke depan pihaknya berharap semakin banyak melibatkan teman-teman penyandang autis. "Sekarang baru Bandung dan Magelang. Mudah-mudahan ke depan ada di kota lain sehingga bisa mensuport penyandang autis di kota-kota lainnya," katanya.
Selain itu, kata dia, memiliki offline store yang didalamnya terdapat workshop sehingga memberikan kesempatan bagi penyandang autis lainnya untuk mengikuti terapi.
Sedangkan untuk penjualan produk Dama Kara sudah tembus pasar manca negara diantaranya Singapura, Taiwan, Malaysia, Hongkong, Australia dan Brazil. "Kita bekerja sama dengan Kemendag ikut mensuport Dubai Ekspo kemarin," katanya
Khusus untuk tahun 2022, kata Sanaya, Dama Kara menyelenggarakan private soiree “Welcoming 2022: The Launch of Dama Kara Hapsari” di Nara Park, Bandung. Pada acara tersebut Dama Kara mengundang KOL, Teman Prita, dan juga Teman Dama Kara yang sudah setia menemani Dama Kara selama 2 tahun perjalanan.
Acara ini juga bekerja sama dengan TYU, The daily miami, Botanina, dan Keluarga Keboen. Dalam launching Dama Kara Hapsari diselenggarakan pergelaran trunk show koleksi Dama Kara Hapsari.