Kamis 20 Jan 2022 15:30 WIB

Jangan Sampai Tanaman Hidroponik Overdosis, Ini Akibatnya

Konsentrasi nutrisi pada air tandon tanaman dengan sistem hidroponik harus dikontrol, jika overdosis akan mengakitakan kematian pada tanaman

Rep: Slamet Riyanto/ Red: Partner
.
.

Akibat over dosis nutrisi AB Mix bisa mengakibatkan kematian pada tanaman
Akibat over dosis nutrisi AB Mix bisa mengakibatkan kematian pada tanaman

Ada dua hal mengapa tanaman hidroponik bisa over dosis, pertama karena pemilik tanaman tidak memiliki alat pengukur kadar pupuk AB Mix ( TDS meter atau EC meter) dalam air tandon, kedua biasanya terjadi pada para pemula hidroponik yang tidak sabar atau akan memanjakan tanaman dengan nutrisi yang berlebihan, akibatnya tanaman overdosis nutrisi dengan gejala akar membusuk dan berakibat kematian pada tanaman.

Beberapa para pelaku hidroponik pemula biasanya ingin berlomba menunjukkan keunggulan tanamannya, meningkatkan kualitas maupun kuantitasnya, tanaman lebih subur, besar, dan cepat panen. Tidak sedikit mereka memanjakan tanamannya dengan memasukkan pupuk AB Mix berlebihan sehingga melebihi ambang batas kelayakan.

Meningkatkan kandungan larutan pupuk AB Mix dianggap menjadi jalan pintas, padahal tidak semudah itu meningkatkan angka EC (Electrical Conductivity), karena ada batasan tertentu yang tidak boleh dilampaui, yaitu Nilai Ambang Fito-toksisitas. Jika larutan melebihi ambang batas akan berakibat kerusakan pada akar, gosong pada daun, dan berakibat kematian tanaman.

Secara visual bisa terlihat dari akar, tanaman yang sehat akar akan berwarna putih bersih, dan terlihat menyebar ke segala penjuru. Gejala overdosis nutrisi akar akan berwarna kekuningan dan semua menjulur kebawah. Akibatnya daun mulai layu, warna mulai memudar, dan hanya dalam waktu singkat tanaman akan mati.

Tiap jenis tanaman memiliki nilai ambang masing-masing, tanaman sayur daun yang banyak mengandung air, nilai ambangnya rendah. Sayuran jenis caysim, pakchoy, bayam EC disarankan tidak lebih dari 3,0 mS/cm. Sumber (www.legioma.com) Slamet Riyanto

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement