Jumat 21 Jan 2022 17:10 WIB

Memperkenalkan Kacang Sejak Dini Bisa Bantu Cegah Alergi

Alergi kacang-kacangan mempengaruhi sebagian besar anak-anak secara global.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Dwi Murdaningsih
Kacang merupakan salah satu makanan penyebab alergi. Gejala alergi makanan disebabkan oleh respons sistem kekebalan tubuh, sedangkan gejala intoleransi atau sensitivitas tidak.
Foto: Pixabay
Kacang merupakan salah satu makanan penyebab alergi. Gejala alergi makanan disebabkan oleh respons sistem kekebalan tubuh, sedangkan gejala intoleransi atau sensitivitas tidak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Studi mengungkapkan memasukkan kacang dalam makanan anak-anak sejak dini dapat membantu mencegah alergi terhadap kacang-kacangan. Alergi kacang-kacangan dapat berakibat fatal dan mempengaruhi sebagian besar anak-anak secara global.

Dilansir dari channel news asia pada Jumat (21/1/2022), para peneliti menemukan bahwa memperkenalkan produk kacang pada bayi dan secara bertahap meningkatkan paparan, menyebabkan toleransi yang lebih besar terhadap alergen umum. Studi peer-review, yang diterbitkan di The Lancet, melibatkan 146 anak-anak yang alergi kacang tanah berusia antara nol dan tiga tahun selama dua setengah tahun.

Baca Juga

Dari kelompok tersebut, 96 diberi bubuk protein kacang setiap hari, dengan dosis yang meningkat secara progresif hingga setara dengan enam kacang.  Anak-anak lain menerima plasebo tepung gandum.

Dua puluh anak yang menerima bubuk kacang menunjukkan remisi alergi. Artinya, tidak ada reaksi alergi yang terjadi enam bulan setelah terapi berakhir.

"Satu anak dalam kelompok plasebo menunjukkan remisi. Enam bulan setelah pengobatan, anak-anak dalam remisi dapat mentolerir dosis yang setara dengan 16 kacang tanah," kata salah satu peneliti dalam studi tersebut Stacie Jones.

Tambahan 20 anak yang menerima bubuk kacang dianggap tidak peka, yang berarti mereka memiliki ambang alergi yang lebih tinggi tetapi tidak dianggap dalam remisi.

Anak-anak ini dapat mentolerir dosis yang setara dengan antara enam dan 12 kacang tanah enam bulan setelah pengobatan berakhir.

Anak-anak termuda dalam penelitian ini paling sering mengalami remisi dan hasil terbaik adalah mereka yang berusia di bawah 12 bulan.

"Intervensi yang sangat dini dapat memberikan kesempatan terbaik untuk mencapai remisi", kata dia. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement