Jumat 22 Jul 2022 01:23 WIB

Ngemil Kacang Boleh Saja, Tetapi Perhatikan Lima Hal Ini

Kacang bisa tidak bermanfaat apabila dikonsumsi dengan cara yang salah.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Kacang bisa tidak bermanfaat apabila dikonsumsi dengan cara yang salah.
Foto: Peakpx
Kacang bisa tidak bermanfaat apabila dikonsumsi dengan cara yang salah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kacang memiliki profil asam lemak yang optimal untuk otak, termasuk konsentrasi asam lemak tak jenuh tunggal dan ganda yang umumnya tinggi. Menurut ahli nutrisi Wendy Bazilian, kacang juga kaya akan vitamin, mineral, dan fitokimia yang dapat mendukung kesehatan tubuh dari ujung rambut hingga ujung kaki.

Meski begitu, mencamil kacang juga bisa berubah menjadi boomerang bagi kesehatan. Dilansir dari Live Strong, Jumat (22/7/2022), berikut lima kesalahan saat mencamil kacang.

Baca Juga

 

1. Memilih kacang yang terlalu asin atau manis

Garam dan gula sering digunakan untuk memberi tambahan rasa pada kacang. Tetapi secara teratur makan terlalu banyak natrium atau gula tambahan dapat memiliki efek negatif pada kesehatan kognitif.

Asupan natrium yang tinggi terkait dengan risiko demensia yang lebih tinggi, menurut ulasan Journal of Alzheimer's Disease Mei 2020. Begitupun konsumsi gula yang berlebihan telah terbukti meningkatkan kemungkinan Alzheimer, demensia, dan stroke.

 

2. Tidak cukup sering mengonsumsinya

Kacang akan sangat bermanfaat bagi otak jika dikonsumsi secara teratur. Pengikut diet MIND, diet gaya Mediterania rendah sodium, memiliki tingkat penyakit Alzheimer dan demensia terendah ketika mereka mengonsumsi kacang-kacangan, biji-bijian dan kacang-kacangan lima kali atau lebih per minggu.

Jadi cobalah memasukkan kacang ke dalam diet Anda. Segenggam kacang bisa membuat camilan yang memuaskan, tapi itu bukan satu-satunya pilihan Anda. Bazilian merekomendasikan untuk menambahkan kacang cincang ke oatmeal atau yogurt, menggunakan kenari sebagai isian taco, hingga mengoleskan selai kacang pada sandwich atau roti panggang.

 

3. Tidak memperhatikan ukuran porsi

Kacang dikenal padat kalori. Satu porsi 1,5 ons almond memiliki 246 kalori, sedangkan jumlah kacang mete yang sama memiliki 236 kalori. Ambil segenggam penuh kacang untuk dicamil sepanjang hari, sehingga Anda bisa dengan mudah menghadapi risiko melebihi anggaran kalori untuk hari itu.

“Jika berlebihan itu bisa meningkatkan peluang bertambahnya berat badan, yang terkait dengan kemungkinan penurunan kognitif dan demensia yang lebih besar,” kata pakar nutrisi berbasis di Chicago Alisa Bloom.

 

4. Hanya makan kacang atau selai kacang

Kacang tanah menyajikan banyak lemak sehat dan vitamin E. Tetapi jika hanya mengonsumsi itu, Anda akan kehilangan nutrisi yang ditawarkan kacang lain. Menurut Bazilian, kenari adalah satu-satunya kacang dengan kadar lemak nabati omega-3 yang signifikan, yang melawan penghancur kognisi seperti stres oksidatif dan peradangan.

Kacang Brazil juga menawarkan antioksidan kuat seperti selenium, sementara almond menawarkan kalsium serta mineral yang mungkin bermanfaat untuk memori.

 

5. Tidak membeli kacang organik

Menurut ulasan Juni 2020 di Toxicology Letter, paparan pestisida tertentu dapat meningkatkan risiko disfungsi kognitif, penyakit Alzheimer, dan demensia. Secara khusus, bahan kimia yang digunakan untuk menanam almond konvensional, kacang mete, kacang tanah, dan pistachio dianggap berpotensi menimbulkan risiko kesehatan.

“Pertimbangkan untuk membeli kacang organik jika memungkinkan. Semakin kita dapat menurunkan risiko beban racun, bahkan untuk makanan sehat, semakin baik," kata Bloom.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement