REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPD Mahyudin merasa tersinggung dengan pernyataan bernada melecehkan Kalimantan dan warganya oleh Edy Mulyadi. Pernyataan Youtuber itu dinilai dapat menimbulkan perpecahan.
"Terus terang saya selaku orang Kalimantan, merasa tersinggung dengan pernyataan bernada menghina yang dilakukan orang bernama Edy Mulyadi, mengenai Kalimantan dan warganya," ujar Mahyudin lewat keterangan tertulisnya, Ahad (23/1/2022).
Senator asal Kalimantan Timur itu mengutuk keras pernyataan Edy yang bernada penghinaan tersebut. Ia berharap pihak kepolisian segera menangkapnya, karena telah menimbulkan keonaran dan memancing perpecahan di masyarakat.
"Saya mengutuk keras perbuatannya yang merendahkan harkat dan martabat orang Kalimantan. Saya berharap orang seperti Edy Mulyadi ini segera ditangkap, atas perbuatannya yang bisa menimbulkan keonaran," ujar Mahyudin.
Menurutnya, yang dibutuhkan bangsa ini adalah semangat persatuan di tengah pandemi Covid-19. Ketimbang mengeluarkan pernyataan yang justru menimbulkan keonaran dan perpecahan antar masyarakat.
Apalagi pernyataan itu menurutnya tidak dilandasi oleh pengetahuan yang memadai mengenai Kalimantan dan masyarakatnya. "Maka lebih baik, kurangi pernyataan yang menimbulkan perpecahan. Apalagi ia tidak memahami mengenai Kalimantan dan masyarakat yang tinggal di sana," ujar Mahyudin
Sementara itu, Pemilik saluran Youtube Bang Edy Channel, Edy Mulyadi, meminta maaf terkait dengan pernyataan Kalimantan sebagai tempat Jin Buang Anak. Menurutnya istilah 'Jin Buang Anak' itu untuk menggambarkan tempat yang jauh. "Jangankan Kalimantan, dulu monas itu disebut tempat Jin Buang Anak," ujarnya lewat akun Youtube pribadinya, Senin (24/1/2022).
Begitupula bumi serpong damai (BSD) yang pada era 1980-1990-an termasuk tempat Jin Buang Anak. "Tapi bagaimana pun jika teman di Kalimantan merasa terganggung saya minta maaf."
View this post on Instagram