Targetkan 3 Besar MTQ ke-29 Kalsel, Ini yang Dilakukan LPTQ Jateng
Rep: Bowo Pribadi/ Red: Muhammad Fakhruddin
Targetkan 3 Besar MTQ ke-29 Kalsel, Ini yang Dilakukan LPTQ Jateng (ilustrasi). | Foto: kemenag.go.id
REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Jawa Tengah terus mempersiapkan berbagai hal guna menghadapi hajat Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Nasional ke-29 tahun 2022. Pasalnya, pada MTQ Nasional yang bakal dihelat di Kalimantan Selatan tersebut, Jawa Tengah mematok target masuk tiga besar.
“Berbagai strategi harus dilakukan untuk menjaring kafilah- kafilah potensial yang bakal mewakili Jawa Tengah di ajang MTQ Nasional tersebut,” ungkap Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, saat membuka Rakorda Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Jawa Tengah di gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Rabu (26/1).
Rakor LPTQ Jawa Tengah ini, lanjut wagub, menjadi salah satu upaya yang dilakukan Pemprov Jawa Tengah dalam menghadapi MTQ nasional ke-29. Karena dalam rakorda kali ini juga dibahas proses penjaringan kafilah mulai dari tingkat kecamatan, serta pondok pesantren di 35 kabupaten/ kota.
Hasil rakorda ini, nantinya juga akan disosialisasikan kepada kabupaten/ kota bahwa perjaringan berjenjang –dimulai dari bawah—bakal dilakukan. “Bahkan kita juga minta kepada Kemenag, di tingkat kecamatan dilakukan penjaringan peserta kafilah, kemudian di kabupaten/ kota,” jelas Taj Yasin.
Dalam kesempatan ini, wagub juga meminta LPTQ di Jawa Tengah berkunjung ke pondok pesantren yang ada di daerah masing- masing, terutama ponpes khusus penghafal Al-Qur'an. Selain itu, dia juga meminta dukungan dari seluruh masyarakat kepada kafilah yang nanti akan mewakili Jawa Tengah dalam ajang dua tahunan (MTQ Nasional) tersebut.
Dengan cara tersebut, harapannya akan mampu merangkul dan mengajak semuanya untuk mensukseskan “Nanti kita ajak bareng- bareng --dan yang perlu digarisbawahi-- bahwa ini adalah untuk menyongsong MTQ Nasional 2022 di Kalimantan Selatan. Sehingga kita bisa jadi juara,” Taj yasin yang juga ketua LPTQ Jawa Tengah ini.
Taj Yasin juga menyoroti soal persiapan yang harus dilakukan bagi para kafilah. Menurutnya, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan memperpanjang waktu proses karantina guna memberikan kesempatan yang lebih banyak dan untuk mendukung berbagai persiapan baik mental maupun fisik.
Ia juga menyampaikan, LPTQ perlu mengawasi lembaga- lembaga yang ada di Jawa Tengah. Salah satunya berkoordinasi dengan Kementerian Agama dalam rangka menata ulang atau menyeleksi Lembaga Rumah Tahfidz di Jawa Tengah.
LPTQ juga menyelenggarakan pembinaan, sehingga tidak hanya membaca Al Quran saja tetapi juga menerjemahkannya dengan baik, termasuk diterjemahkan dalam bahasa Jawa. “Bahkan, Al Quran terjemahan dalam bahasa Jawa sudah di ‘ACC’ oleh Kemenag,” tambah taj Yasin.