REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kepala Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Andani Eka Putra, mengatakan terdapat 15 sampel positif omicron. Sebanyak 15 sampel tersebut didapat dari 31 sampel positif covid.
Andani menyebut data ini sinkron dengan peningkatan positivity rate di Sumbar dari 0,1 persen naik menjadi 0,4 persen, 0,6 persen, kemudian 0,8 persen dan sekarang 1 persen.
PR di Sumbar kata Andani hampir sama dengan data PR di Jawa dan Bali, serta berada di atas non Jawa dan Bali yang hanya 0,14 persen.
Andani meminta agar tidak perlu panik menyikapi temuan omikron ini di Sumbar. Yang perlu dilakukan lanjut Tenaga Ahli Menteri Kesehatan itu adalah terus mengupayakan percepatan vaksinasi supaya akibat klinis dari omikron ini tidak terlalu berat. Menurut dia, kewaspadaan lebih untuk lansia mengingat vaksinasi terhadap lansia masih belum merata atau masih rendah.
Andani juga menyarankan Pemerintah Daerah supaya kembali menyiapkan rumah sakit sebagai antisipasi ledakan omicron. Selain itu menurut Andani, dinas kesehatan dari tingkat provinsi sampai kabupaten kota menggencarkan lagi tracing agar kontrol terhadap penyebaran varian baru covid-19 ini jadi lebih mudah. Dengan begitu, penanganannya lebih cepat.
"Prokes diatur dengan baik. Mewajibkan mall, kantor atau bahkan pasar menggunakan aplikasi Pedulilindungi," ucap Andani.