Bupati Purbalingga: Waspadai Potensi Bencana Hidrometeorologi
Red: Muhammad Fakhruddin
Bupati Purbalingga: Waspadai Potensi Bencana Hidrometeorologi (ilustrasi). | Foto: AP/Rodrigo Abd
REPUBLIKA.CO.ID,PURBALINGGA -- Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi meminta seluruh warga di wilayah setempat untuk mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi yang dikhawatirkan meningkat pada periode puncak musim hujan.
"Pada periode puncak musim hujan ini potensi bencana hidrometeorologi, seperti angin kencang, banjir, longsor dikhawatirkan meningkat, sehingga semua warga perlu meningkatkan kehati-hatian," katanya di Purbalingga, Kabupaten Jawa Tengah, Kamis (27/1/2022).
Dia menambahkan, menurut prakiraan BMKG, periode puncak musim hujan akan berlangsung hingga Februari mendatang. "Mari bersama-sama meningkatkan kewaspadaan dan mendukung upaya pengurangan risiko bencana, karena dikhawatirkan potensi angin kencang, longsor atau banjir meningkat," katanya.
Dia mencontohkan, pada Rabu (26/1) terdapat bencana angin kencang yang melanda wilayah setempat sehingga mengakibatkan dua rumah warga terdampak dan mengalami kerusakan. "Terdapat dua rumah yang terdampak angin kencang, di antaranya rumah milik warga di Desa Babakan, Kecamatan Kalimanah, dan Desa Selakambang, Kecamatan Kaligondang," katanya.
Bupati mengatakan telah meninjau kondisi rumah warga yang terdampak angin kencang, sekaligus melakukan sosialisasi kepada warga setempat agar terus meningkatkan kewaspadaan. "Kami juga telah menyerahkan sejumlah bantuan kepada warga yang rumahnya terdampak angin kencang berupa sembako, uang santunan dan material untuk memperbaiki kerusakan rumah," katanya.
Dia juga mengajak seluruh masyarakat di wilayah itu untuk ikut berperan aktif dalam program pengurangan risiko atau mitigasi bencana. "Apabila terjadi tanda-tanda tanah longsor, seperti adanya pohon yang miring, adanya rekahan tanah dan adanya air yang mengalir dari tebing dan berwarna keruh, maka perlu waspada dan segera mengungsi ke lokasi yang lebih aman," katanya.
Dia menambahkan, program mitigasi atau pengurangan risiko bencana membutuhkan peran aktif masyarakat agar dapat berjalan dengan baik dan maksimal. "Sumber daya manusia sebagai bagian dari penanganan bencana memegang peranan yang sangat penting. Karena dengan adanya masyarakat yang tangguh akan mendukung upaya mitigasi," katanya.