Ahad 30 Jan 2022 08:48 WIB

Apakah akan Ada Toilet atau Kamar Mandi Kelak di Surga?

Para penghuni surga akan makan makanan yang lezat

Rep: Imas Damayanti/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Surga.Para penghuni surga akan makan makanan yang lezat
Foto: Pixabay
Ilustrasi Surga.Para penghuni surga akan makan makanan yang lezat

REPUBLIKA.CO.ID, – Di surga dan neraka nanti, apa sajakah makanan para penghuninya? Apakah makanannya akan sama? 

Syekh Mabruk Attia menjelaskan mengenai perbedaan makanan ahli surga dengan makanan ahli neraka.

Baca Juga

Dilansir di Masrawy, Jumat (28/1), pengajar syariah di Universitas Al-Azhar Mesir itu telah sekian lama disibukkan mengenai perkara itu tapi kerap buntu dalam mendapatkan jawabannya.

Sebab tidak ada satu pun dalil di dalam Alquran yang memuat mengenai makanan jenis apakah yang akan diperuntukkan para ahli surga maupun neraka.

Dalam Alquran, kata Syekh Mabruk Attia, hanya disebutkan bahwa penguni surga akan mengisi perut mereka dengan makanan yang enak-enak. 

Namun, teks Alquran tidak menyebutkan bahwa penghuni neraka akan makan sampai perut mereka kenyang. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam Alquran surat As-Shafat ayat 66:

فَإِنَّهُمْ لَءَاكِلُونَ مِنْهَا فَمَالِـُٔونَ مِنْهَا ٱلْبُطُونَ “Fa-innahum la-akiluna minha famaaliuna minhal-buthun.”

Yang artinya, “Maka sesungguhnya mereka benar-benar memakan sebagian ari buah pohon itu, maka mereka memenuhi perutnya dengan buah zaqqum itu.”

Syekh Attia menyebutkan bahwa baik penghuni surga maupun neraka mereka sama-sama tidak masuk ke kamar mandi. Beliau menyebut, tidak ada kamar mandi di akhirat. Kemudian beliau berpikir apa hubungannya kamar mandi dengan makan?

Beliau menjelaskan bahwa adalah memungkinkan bagi seseorang untuk makan makanan yang proporsional atau dalam bahasa Alquran disebut makanan yang enak. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam Alquran surat Al-Haqqah 24 sebagai berikut:

كُلُوا وَاشْرَبُوا هَنِيئًا بِمَا أَسْلَفْتُمْ فِي الْأَيَّامِ الْخَالِيَةِ “Kullu wasyrabuu hani-an bima aslaftum fil-ayyamil-khaaliyati.”

Yang artinya, “Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu.”

Syekh Attia menambahkan, mereka yang makan proporsional  tidak perlu ke toilet, tapi mereka tetap dapat mengisi perutnya dengan makanan.

Beliau juga menambahkan bahwa tinggal di neraka merupakan keburukan dan tidak ada kamar mandi di dalamnya. Maka bagi ahli neraka yang menghabiskan makanannya dari pohon zaqqum maka dia akan merasa susah dan kesakitan sebab tidak ada kamar mandi di dalam neraka.

Sementara, penghuni surga akan senantiasa mengisi perut mereka dengan banyak keinginan dan makanan yang baik-baik tanpa merasa perlu untuk membuang air kecil maupun air besar di surga.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement