Ahad 30 Jan 2022 19:48 WIB

Jelang KTT G20, Dua Kawasan Mangrove di Bali Dipastikan tanpa Sampah

Kawasan Mangrove Conservation Forest akan dikunjungi para pemimpin delegasi G20.

Red: Bilal Ramadhan
Dua warga membersihkan sampah dalam aksi bersih mangrove di kawasan Mangrove Conservation Forest Bali, Denpasar, Bali, Sabtu (29/1/2022). Kegiatan yang digelar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama Green Leadership Indonesia tersebut sebagai momentum menyambut penyelenggaraan Presidensi G20 tahun 2022 di Bali yang dirangkaikan dengan kampanye sungai bersih untuk mencegah sampah masuk ke dalam saluran air serta program restorasi mangrove guna menjaga kelestarian hutan bakau.
Foto: ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
Dua warga membersihkan sampah dalam aksi bersih mangrove di kawasan Mangrove Conservation Forest Bali, Denpasar, Bali, Sabtu (29/1/2022). Kegiatan yang digelar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama Green Leadership Indonesia tersebut sebagai momentum menyambut penyelenggaraan Presidensi G20 tahun 2022 di Bali yang dirangkaikan dengan kampanye sungai bersih untuk mencegah sampah masuk ke dalam saluran air serta program restorasi mangrove guna menjaga kelestarian hutan bakau.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Menjelang KTT G20, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memastikan dia kawasan Mangrove yaitu Kawasan Estuari DAM dan Hutan Mangrove Segara Guna Batu Lumbang bersih tanpa ada sampah.

"Aksi Bersih Mangrove jadi upaya konkret pemerintah dalam rangka agenda G20. Nah target nya di dua wilayah, yaitu Kawasan Estuari DAM dan Hutan Mangrove Segara Guna Batu Lumbang," kata Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong dalam keterangan persnya di Estuari Dam Suwung, Denpasar, Bali.

Kawasan Mangrove Conservation Forest di Kota Denpasar, Bali juga akan dikunjungi para pemimpin delegasi G20. Kawasan ini menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki komitmen kuat dalam penanganan perubahan iklim.

"Tentunya kami ingin kawasan ini indah bersih dan rapi bebas dari sampah akan dibangun tempat persemaian. Ini show case menjadikan contoh mangrove," jelasnya.

Sebelumnya, aksi bersih mangrove ini sudah terlaksana pada 27-28 Januari 2022, bersama pemerintah daerah dan komunitas terkait. Pada hari pertama terkumpul 927,48 kilogram sampah. Lalu pada hari kedua, terkumpul sebanyak 67,5 kilogram sampah.

Ada 15 komunitas lingkungan hidup terlibat aktif terlibat dalam penanaman 220 batang mangrove. Pengelolaan sampah, kata dia harus dimulai dari hulu ke hilir. Hal itu dikarenakan 50 persen sumber sampah berasal dari sektor rumah tangga, dan sisanya industri.

"Artinya penanganan hulu paling penting, bisa dimulai dari mulai dari pilah pilih sampah di rumah tangga, pembangunan TPS 3R, TPST, supaya timbunan sampah sangat minimum," ucap Alue.

Berdasarkan target kebijakan strategi nasional (JAKSTRANAS) pada tahun 2025, pengurangan sampah harus mencapai 30 persen dan diikuti dengan penanganan sampah sebesar 70 persen.

Ia menambahkan bahwa polusi sampah memiliki dampak besar terhadap hutan mangrove, karena merupakan ekosistem terbaik untuk habitat hewan-hewan di kawasan air.

"Kalau mangrovenya rusak karena polusi sampah maka nilai-nilai ekonomi, nilai-nilai ekologi dan nilai sosialnya akan hilang. Karena itu wajib kita jaga, salah satunya dengan pengendalian sampah ini," katanya dalam sambutan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement