REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pengurus Besar Ngahdlatul Ulama (PBNU) menyiapkan model binaan kampung nelayan yang akan di terapkan di sejumlah daerah pesisir. Program tersebut akan dimulai dengan peninjauan kampung nelayan calon binaan NU di Labuan Bajo, NTT, pada 5 Februari 2022 mendatang.
Ketua PBNU Nasyirul Falah Amru mengungkapkan, peninjauan kampung nelayan merupakan tindaklanjut dari nota kesepahaman (MoU) yang telah ditandatangani PBNU dan Menteri KKP di hadapan Presiden Joko Widodo, saat pengukuhan kepengurusan PBNU periode 2022-2027, di Kalimantan Timur pada tanggal 31 Januari 2022 lalu.
"PBNU ke depan concern dengan program-program yang orientasinya adalah untuk kemaslahatan dan meningkatkan peran umat. MoU dengan KKP salah satu upaya untuk meningkatkan potensi umat, untuk bisa bersinergi dengan mimpi besar pemerintah yang ingin mengoptimalkan potensi dari sektor kelautan dan perikanan," kata Nasyirul Falah Amru, dalam siaran persnya, Rabu (02/02/2022).
Tokoh muda NU yang biasa disapa Gus Falah ini mengungkapkan, potensi sektor kelautan dan perikanan akan dioptimalkan NU melalui sejumlah program. Seperti pengembangan kampung nelayan maju, pengembangan kampung perikanan budidaya, dan pengembangan usaha garam rakyat.
Agar program tersebut bisa berjalan efektif, kata dia, maka PBNU dan KKP juga akan bersinergi dalam program pengembangan kapasitas dan karakter sumber daya manusia. "Ini menjadi program yang tak terpisahkan, agar orientasi untuk meningkatkan kemaslahatan dari sektor kelautan dan perikanan juga dilandasi dengan kesadaran pentingnya pengelolaan ekologi dan kesehatan laut," papar Gus Falah.
Agenda di Labuan Bajo nanti, kata Gus Falah, merupakan bagian dari rangkaian Harlah NU ke 96. Tema yang diusung adalah "Merawat Jagat Kemaritiman, Membangun Peradaban Nelayan”.
Acara rencananya dihadiri langsung oleh Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf. Adapun peserta adalah dari jajaran PCNU dan PWNU serta perwakilan nelayan dari NTT.
Dari unsur pemerintah yang dijadwalkan hadir adalah Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono, serta Gubernur NTB Victor Bungtilu Laiskodat.
"Nanti dalam salah satu rangkaian acara adalah PBNU bertemu dengan nelayan, berdialog, dan memberikan bantuan untuk pembangunan masjid dan balai desa, kemudian makan ikan bakar bersama-sama dengan nelayan," pungkas Gus Falah.