REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Masyarakat Kota Bandung yang diduga memiliki riwayat sakit jantung, mencapai 500 ribu. Masyakarat Kota Bandung pun kini memiliki Rumah Sakit Khusus Jantung dan Pembuluh Darah (RSJP) Paramarta.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bandung Yana Mulyana, kehadiran RSJP Paramarta bisa membantu penanganan penyakit jantung dan pembuluh darah yang selama ini terfokus di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS). Pihaknya atas nama pemerintah kota berterima kasih dengan dibangunnya rumah sakit khusus penyakit jantung di Kota Bandung.
"Karena memang yang saya baca penanganan penyakit jantung ini hitungan waktu, jadi penanganannya butuh secepat mungkin," ujar Yana kepada wartawan, di RSJP Paramarta, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Rabu (2/2).
Oleh karena itu, kata dia, nantinya warga Kota Bandung yang mengidap penyakit jantung maupun pembuluh darah tidak harus lama antri di RSHS. Bahkan, sampai ada yang pergi ke luar kota untuk mendapatkan pelayanan.
"Jadi kalau orang Bandung punya masalah jantung dan pembuluh darah harus berobat ke luar Bandung, itu tentunya berpengaruh terhadap proses penanganan berikutnya," katanya.
Jadi, Yana berharap, kalau warga Kota Bandung mengalami masalah jantung dan pembuluh darah bisa langsung tertangani. "Karena ada masa kritisnya namanya golden time, dalam waktu beberapa saat setelah serangan itu harus segera ditangani, nah mudah-mudahan kalau itu di Bandung sudah ada, waktu kritis itu bisa cepat tertangani," kata Yana.
Direktur WE+, Milza Oktavira, mengatakan, Rumah Sakit Jantung Pembuluh Darah (RSJP) Paramarta yang berlokasi di Kota Bandung ini, hadir dengan teknologi terkini dan sistem yang terintegrasi. Serta, fasilitas pelayanan yang mumpuni akan melayani pasien dan keluarga melalui program promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif secara holistik.
WE+ marketplace asuransi sendiri sejak keberadaannya di tahun 2018, telah bermitra dengan lebih dari 30 perusahaan asuransi. Salah satunya yaitu Asuransi Simas Jiwa yang menawarkan perlindungan penyakit kristis seperti jantung, stroke, kanker prostat, kanker paru, yang banyak di alami oleh pria dan kanker payudara, kanker serviks yang sering diderita oleh kaum wanita.
“Harapannya dengan bekerja sama dengan Rumah Sakit Jantung Paramarta (RSJP) ini dapat memberikan pelayanan yang optimal dan perlindungan finansial kepada pasien apabila terjadi risiko penyakit kristis, sehingga pasien lebih fokus dalam proses penyembuhannya," paparnya.
“Pasien dapat membeli produk ini saat melakukan Medical Check Up (MCU) di RSJP. Setiap pasien yang melakukan MCU di RSJP telah tercover oleh Asuransi Penyakit Kritis dengan nilai santunan pelayanan rawat jalan sebesar Rp 10 juta," katanya.
Sementara menurut Direktur RSJP Dr Mega Febrianora SpJP, selain menawarkan produk Asuransi Penyakit Kritis, kerja sama WE+ dan RSJP juga menawarkan akses kemudahan terhadap pelayanan kesehatan berupa konsultasi secara virtual (telemedicine level 7) melalui Aplikasi WE+.
Jika pasien tidak dapat datang ke RSJP, kata dia, pasien dapat melakukan konsultasi secara online dengan dokter yang menanganinya, sehingga pengobatan tetap dapat dilakukan.
Layanan telemedicine level 7 di RSJP Paramarta ini, kata dia, dapat membantu pasien-pasien RSJP yang berdomisili di dalam dan diluar kota Bandung. Bahkan, di masa pandemi seperti sekarang, layanan telemedicine juga dapat menjadi pilihan untuk pasien atau pun dokter dapat berkomunkasi/berkonsultasi secara efektif dan akurat untuk menghindarkan terjadinya kontak fisik dengan orang lain sewaktu perjalanan ke RS.
Menurutnya, pihaknya berkomitmen untuk mendukung warga Kota Bandung dan sekitarnya dalam menghadapi penyakit jantung dan pembuluh darah. Karena, kata dia, selama ini masyarakat yang hendak memasang kateter di RSHS harus menunggu rata-rata tiga bulan. Sehingga dengan hadirnya RSJP Paramarta ini diharapkan bisa membantu masyarakat lebih cepat melakukan kateterisasi.