REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) berkomitmen meningkatkan jumlah wirausahawan Muslim di Indonesia melalui MuslimPreneur by MES. Sekretaris Jenderal MES, Iggi H Achsien menyampaikan, hal ini dilakukan dengan berbagai strategi, salah satunya kolaborasi.
"Kita gandeng berbagai organisasi Islam, organisasi pemuda, lembaga, hingga perusahaan-perusahaan BUMN untuk masuk dalam ekosistem mencetak wirausahawan-wirausahawan Muslim ini," kata Iggi pada Republika, Kamis (3/2).
Ia menambahkan, ekosistem ini akan memfasilitasi anggota organisasi-organisasi Islam dan pemuda dalam merintis maupun membesarkan skala usahanya. Mereka dapat diarahkan untuk program pendampingan yang disediakan oleh perusahaan-perusahaan BUMN maupun lembaga lainnya.
Mereka juga bisa ikut serta dalam kompetisi yang diselenggarakan oleh Bank Syariah Indonesia yakni Talenta Wirausaha BSI. Dengan kolaborasi dan pembentukan ekosistem, maka akan terbentuk value chain dalam menciptakan wirausaha Muslim tangguh.
"Selain itu, kami menargetkan outputnya juga untuk mendukung program 10 juta sertifikasi halal pemerintah, namun MES berupaya untuk 15 juta sertifikasi halal dari wirausaha Muslim ini dalam dua tahun," kata Iggi.
MES akan berkoordinasi erat dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), dan juga Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk hal ini. Sertifikasi halal tersebut terbuka untuk berbagai produk dari para MuslimPreneur, seperti makanan halal, personal care, kosmetika dan lainnya.
Para MuslimPreneur akan dibekali dengan berbagai keterampilan untuk meningkatan produktifitas dan daya saing produk sehingga skala usahanya dapat meningkat. MES berharap dengan semakin banyaknya wirausahawan Muslim, maka pengembangan produk halal Indonesia akan semakin mempercepat upaya menjadi pusat halal dunia.