Jumat 04 Feb 2022 05:47 WIB

Humor Gus Dur kepada Pak Harto: Pilih Tarawih NU Lama atau NU Baru?

Gus Dur pernah diundang Pak Harto saat bulan Ramadhan.

Rep: Kurusetra/ Red: Partner
.
Foto: network /Kurusetra
.

Presiden kedua RI, Soeharto (kiri) dan Presiden Keempat RI, Gus Dur (kanan). Foto: Istimewa.
Presiden kedua RI, Soeharto (kiri) dan Presiden Keempat RI, Gus Dur (kanan). Foto: Istimewa.

KURUSETRA -- Salam Seludur... KH Abdurahman Wahid (Gus Dur) dikenal sebagai seseorang yang gemar guyon. Namun, ada satu cerita humor yang legendaris saat Gus Dur bertemu dengan Presiden Soeharto.

Suatu hari di Bulan Ramadan, Gus Dur diundang Presiden Soeharto ke rumahnya di Cendana untuk berbuka puasa bersama. Gus Dur saat itu datang bersama Kiai Asrowi.

Usai berbuka, Shalat Maghrib, Gus Dur pun izin pamit dan tak Shalat Tarawih bersama Pak Harto. Sang tuan rumah pun mempersilakan Gus Dur pamit, namun memohon agar Kiai Asrowi tetap tinggal dan memimpin Shalat Tarawih.

Gus Dur mengabulkan permintaan Pak Harto. Namun, sebelum pergi Gus Dur mengatakan kepada Pak Harto jika Kiai Asrowi harus diberi penjelasan, apakah Shalat Tarawihnya dilaksanakan dengan cara NU Lama atau NU Baru.

Dijelaskan seperti itu, Pak Harto kebingungan. "Memang kalau NU Lama gimana?" tanya Pak Harto.

Gus Dur menjawab, "Kalau NU Lama, tarawih dan witirnya itu 23 rakaat."

"Kalau NU Baru?" tanya Pak Harto lagi.

Dengan santai Gus Dur menjawab, "Kalau NU Baru diskon 60 persen, jadi tarawih sama witirnya cuma tinggal 11 rakaat."

sumber : https://kurusetra.republika.co.id/posts/38707/humor-gus-dur-kepada-pak-harto-pilih-tarawih-nu-lama-atau-nu-baru
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement